BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU- Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, melalui Dinas Pendidikan mengeluarkan semacam imbauan, bahwa siswa dilarang ikut dalam keramaian perayaan pergantian malam tahun baru 2019 mendatang.
“Saya sebagai akademisi mendukung imbauan Itu. Ini positif,” ungkap Dosen UIN Suska Riau, Assyari Abdullah kepada bertuahpos.com, Rabu, 26 Desember 2018 di Pekanbaru.
Dia berpendapat bahwa perayaan malam pergantian tahun bukanlah budaya Islam dan lebih banyak efek negatifnya.Â
“Saya sangat mendukung kalau ada imbauan seperti itu, mengingat bahwa tradisi memperingati tahun baru itu bukan dari budaya asli Indonesia, meskipun sudah menjadi kebiasaan di Indonesia. Lagi pula malam tahun baru itu lebih banyak efek negatif dibandingkan efek positifnya,” ungkap Assyari.
“Selain dari efek negatifnya perayaan tahun baru itu juga mubazir uang untuk beli kembang api dan pernak-pernik lainnya. Dan malam tahun baru itu ada kegiatan yang tidak bermanfaat hanya menghabis-habiskan waktu yang tidak produktif. Dan acara malam tahun baru itu terindikasi banyak maksiat,” tegas Assyari.
Menurut Assyari bahwa kebanyakan anak muda merayakan tahun baru dengan cara-cara yang melanggar norma seperti berzina, mabuk-mabukan dan narkoba, meskipun tidak semua dan jangan membiasakan anak ikut serta tahun baru disejak dini dan akan terbawa-bawa sampai besar nanti. Oleh sebab itu, memang sebaiknya siswa dilarang untuk ikut dalam perayaan pergantian malam tahun baru. (cr1)