BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Selama periode 6 tahun belakangan, Prancis adalah negara yang menyumplai senjata terbayak ke Rusia (sejak 2015 hingga 2020). Hal ini terjadi setelah aneksasi ilegal Rusia atas Krimea.
Negara-negara Eropa terus mengekspor senjata dan lisensi militer ke Rusia bahkan senilai EUR346 juta (sekitar USD380 juta). Prancis, menjadi penyedia senjata terbesar ke Rusia dari negara-negara lainnya di Eropa. Nilainya EUR152 juta ($167,15 juta).
Hal ini terungkap dari laporan Kelompok Kerja Dewan Uni Eropa untuk Ekspor Senjata Konvensional (COARM). Jerman, datanya tak ada dalam laporan itu. Namun, berdasarkan data yang dikumpulkan dari laporan nasional oleh Investigate Europe, sebesar EUR121,8 juta (USD134 juta).
Pada tahun 2014, Rusia mencaplok Krimea, menjadi sebuah langkah yang secara luas dipandang ilegal oleh komunitas internasional, termasuk Turki dan Majelis Umum PBB. Di tahun berikutnya, Prancis menjual senjata ke Rusia senilai EUR58,9 juta, nilai tertinggi selama periode enam tahun.
Ekspornya mencapai EUR48,9 juta pada tahun 2016, EUR36 juta pada tahun 2017, USD5,5 juta pada tahun 2018, USD2,4 juta pada tahun 2019 dan USD300.000 pada tahun 2020. Presiden Emmanuel Macron membantah tuduhan itu.
Dia juga mengatakan bahwa peralatan yang dikirim ke Moskow hanya jumlah kecil dan menandai berakhirnya kontrak sebelum embargo.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa tank Rusia dilengkapi dengan kamera pencitraan termal ketika mereka menyerang pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa-Zaporizhzhia.
Austria, Bulgaria, Kroasia, Republik Ceko, Finlandia, Italia, dan Slovakia adalah negara-negara Uni Eropa lainnya yang mengekspor senjata ke Rusia antara 2015 dan 2020. (bpc2)
Sumber: Anadolu Agency, dikutip pada Senin, 28 Maret 2022.