BERTUAHPOS.COM — Ancaman abrasi pada tiga pulau terluar di Riau kian mengkhawatirkan. Ketiga pulau tersebut yakni Bengkalis, Rangsang dan Rupat. Rencananya, penanganan abrasi di pulau ini mengandalkan bantuan dana dari Inggris, namun hingga kini masih belum jelas.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Riau, Mamun Murod mengatakan, jika persoalan abrasi di Pulau Bengkalis, termasuk Pulau Rangsang dan Rupat sudah dibahas banyak tujuh kali antara Pemprov Riau, Pemkab Bengkalis dan Kepulauan Meranti bersama Kemenko Kemaritiman dan Investasi.
“Karena persoalan ini menjadi kewenangan Kemenko Kemaritiman. Informasi terakhir dalam rapat itu, memang untuk penanganan abrasi di tiga pulau itu akan dibantu melalui bantuan dana dari Inggris. Tetapi bantuan itu sampai saat ini belum cair juga,” katanya.
Sejauh ini, Murod mengakui, memang sudah ada penanganan abrasi di tiga pulau tersebut yang dilakukan pemerintah pusat dengan membangun pemecah gelombang. Namun jumlahnya masih sangat sangat kecil.
“Kalau tak salah dalam setahun itu hanya 1-2 kilometer (Km). Sementara abrasi yang terjadi di tiga pulau itu sudah mencapai 167 Km. Kalau 2 Km setahun, berarti membutuhkan 80 tahun untuk membangun pemecah ombak itu,” terangnya.
Karena itu, menurut Murod, harus ada langkah yang serius pemerintah dalam penanganan abrasi. Sebab tiga pulau ini terkait batas negara Indonesia yang terancam abrasi.
“Sebab wilayah perbatasan negara kita setiap tahun berkurang, sementara wilayah negara tetangga setiap tahun bertambah. Memang infonya itu tidak mempengaruhi batas negara, tetapi kita tetap kehilangan wilayah karena abrasi,” ujarnya.
Setelah dibangun pemecah gelombang, lanjut Murod, maka langkah selanjutnya baru dilakukan rehabilitasi untuk mengembalikan pulau itu seperti semula.***