BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Pekanbaru bersama International Organization for Migration (IOM) tengah membahas masalah tempat pengungsian bagi etnis Rohingya yang masuk secara ilegal.
Saat ini, sekitar 191 orang etnis Rohingya berkeliaran di sekitar Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Pekanbaru.
“Memang ada pengungsi dari etnis Rohingya yang berada di depan Rudenim atau sekitar belakang kawasan Purna MTQ. Hal ini disebabkan tidak tersedianya Community House,” ungkap Kepala Badan Kesbangpol Pekanbaru, Syoffaizal, Rabu 27 Maret 2024.
Menurut Syoffaizal, Community House yang ada saat ini sudah penuh, dengan hanya 7 kamar untuk orang single.
“Jadi, pengungsi yang sudah berkeluarga tidak bisa digabung dengan orang single. Sehingga, mereka tidak tertampung,” jelasnya.
Fasilitas Community House disediakan oleh IOM dan UNHCR, sementara 191 etnis Rohingya ini datang secara sporadis ke Pekanbaru tanpa koordinasi dengan Satgas Penanganan Pengungsi dari Luar Negeri (PPLN).
“Pengungsi Rohingya dari jalur resmi dikawal dari Provinsi Aceh hingga ke Pekanbaru, sementara yang tidak terkoordinasi jumlahnya 191 orang. Kami bersama Satgas PPLN tetap memikirkan bagaimana menangani situasi ini,” tambah Syoffaizal.
Pemerintah dan IOM berupaya untuk menemukan solusi agar para pengungsi Rohingya ini bisa ditampung dengan baik. Namun, Rudenim bukanlah tempat pengungsian, meskipun saat ini sekitar 129 orang Rohingya tinggal di sana.
“Tujuan utama para pengungsi Rohingya ini sebenarnya ke Malaysia,” tambahnya.