BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Kisah sukses kali ini datang dari seorang peternak bernama Febi Piltra, seorang lulusan sarjana Teknik Informatika dari Universitas Negeri Padang (UNP). Berkat keuletannya, dia berhasil membudidayakan puyuh petelur.
“Awalnya saya juga tidak paham berwirausaha, tetapi karena mencari kerja susah, dan melihat teman ada yang berwirausaha ternak burung puyuh, saya pun tertarik. Sampai- sampai saya mencari tahu bagaimana cara beternak puyuh yang benar, sehingga akhirnya saya memberanikan diri untuk mencoba,” ungkapnya.
Setelah melalui proses yang panjang, perlahan Febi mulai mengerti bagaimana cara beternak puyuh petelur yang benar. Dia mengatakan, kunci utama dari ternak puyuh yakni terdapat pada bibit yang unggul. “Sebisa mungkin jangan pakai bibit cacat,” terangnya.
Selain itu, kata dia, kebersihan kandang, pakan cukup, juga menjadi faktor penentu agar puyuh selalu dalam keadaan sehat dan produktif menghasilkan telur. “Usahakan puyuh tidak stres, jadi dia perlu ketenangan. Puyuh itu salah satu jenis unggas dengan tingkat stres yang tinggi, ya,” jelasnya. “Bahkan lebih tinggi dari ayam dan bebek.”
Untuk mengatasi masalah stres pada puyuh, Febi melakukan beberapa hal unik, salah satunya menyalakan musik instrumen setiap hari, siang malam bahkan kadang-kadang tanpa jeda.
Puyuh memiliki masa produktif selama setahun. Jika lebih dari masa tersebut, produksi telur puyuh yang dihasilkan jauh berkurang, bahkan bisa tidak bertelur sama sekali. Setelah itu, puyuh dijual dan diganti dengan bibit baru.
Selama tiga tahun beternak puyuh, Febi mengaku dalam sebulan bisa mengantongi omzet hingga Rp8 juta. Untuk pemula, kata dia, hasil yang diperoleh tergolong lumayan.
“Prinsip saya, semua usaha itu bagus. Jadi kalau mau buka usaha jangan kebanyakan mikir ‘usaha apa yang bagus’. Tapi, apa yang kita bisa jalankan dengan serius. Usaha yang nggak bagus itu kalau kita nggak ngapa-ngapain,” terangnya.***