BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Dalam rapat antara Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Riau serta Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Riau, disoroti tentang persiapan Riau menghadapi PON Aceh Sumut 2024.
Salah satu fokusnya adalah permintaan tambahan anggaran dari KONI Riau. Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh – Sumatera Utara 2024.
“Ada soal permintaan penambahan anggaran,” ungkap Kadispora Riau, Erisman Yahya, pada Minggu, 17 Maret 2024.
Meskipun Dispora Riau telah mengalokasikan dana hibah sebesar Rp 43 miliar untuk KONI Riau, namun menurut Erisman, anggaran tersebut belum cukup untuk memaksimalkan persiapan atlet Riau.
“Dengan anggaran sebesar itu, pemusatan latihan (TC) penuh hanya bisa digelar selama 1 bulan,” jelasnya.
Hal ini dikhawatirkan tidak akan mencapai target Riau untuk berada di 10 besar perolehan medali.
Tantangan tambahan muncul dalam bentuk biaya akomodasi dan konsumsi setiap atlet yang harus dibayarkan kepada tuan rumah, Aceh dan Sumatera Utara. “Biaya tersebut selama pelaksanaan PON 2024,” tambah Erisman, dengan besaran biaya mencapai Rp 450.000 per hari per atlet di Sumatera Utara.
KONI Riau telah mengajukan permintaan tambahan anggaran dengan skema yang beragam, mencapai Rp 14 M hingga Rp 15 M.
Meskipun demikian, Sekum KONI Riau, Edi Satria, menyatakan bahwa kolaborasi yang baik antara KONI Riau dan Dispora Riau dapat membantu mengatasi tantangan ini.
“Ada permintaan tambahan anggaran. Tapi kondisi sekarang, kita sudah bisa bekerjasama dengan Dispora Riau. Iklim seperti ini yang kita butuhkan,” ungkapnya.
Meskipun terdapat kendala pendanaan, KONI Riau dan Dispora Riau tetap fokus pada target utama. Yaitu Riau harus tetap berada di 10 besar dalam perolehan medali di ajang multievent ini.
“Intinya jangan sampai kita keluar dari 10 besar. Inilah yang kita harapkan. Makanya berbagai persiapan kita maksimal sejak dari sekarang,” tandas Erisman.
Seiring dengan persiapan anggaran, KONI Riau juga melakukan penyesuaian terhadap data atlet yang lolos PON. Dari 335 atlet awal, jumlahnya turun menjadi 327 setelah revisi yang dilakukan berdasarkan data dari KONI Pusat.
“Setelah dikonfirmasi ulang ke cabang olahraga yang bersangkutan hanya 4 atlet yang lolos, bukan 5,” jelas Edi Satria.