BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Komunikasi politik Ketua DPR Puan Maharani, sengaja atau tidak, telah menunjukkan bahwa sebenarnya dia sosok yang arogan.
Pendapat ini diungkapkan oleh Peneliti Utama Indonesia Political Opinion (IPO) Catur Nugroho.
Menurutnya, ungkapan Puan—menyinggung salah satu gubernur yang tidak memberikan sambutan kepada dirinya ketika kunjungan ke daerah—selalu menjadi poin menarik untuk ditelaah lebih dalam.
Catur memandang, itu sebuah ucapan yang cukup mampu ganggu pandangan publik kepada putri Megawati Soekarnoputri itu, sebagai Ketua DPR.
“Saya pikir komunikasi politik yang disampaikan Puan sebagai Ketua DPR menunjukkan ‘arogansi’ seorang tokoh publik,” ujar Catur dikutip dari GenPI.co.
Sebagai Ketua DPR, Puan Maharani seharusnya menyapa masyarakat dengan baik sebagaimana layaknya pengurus partai. Tapi, ucapan Puan menggambarkan bahwa dia bukan seorang Ketua DPR, seolah dia sebagai seorang Presdien.
“Alih-alih menyapa masyarakat sebagai konstituen Partai, beliau (Puan) malah minta disambut pejabat di daerah, seolah dia Presiden,” jelasnya.
Figur Puan, juga sangat dekat dengan ‘konsep kekuasaan jawa’. “…ingin menegaskan sikap ‘adigang, adigung, adiguna’, artinya mengandalkan, menyombongkan, membanggakan kebesaran dan kekuatannya,” tuturnya. (bpc2)