BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Kebutuhan hewan kurban di Riau sejauh ini masih belum cukup. Hal ini merupakan salah satu dampak dari wabah Penyakit Mulut dan Kuku [PMK] yang kini tengah mewabah.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Riau Herman melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Faralinda Sari, mengungkapkan, ketersediaan hewan kurban di Riau hingga kini masih 12%, yakni sebanyak 12 ribu ekor dari total kebutuhan sebanyak 42 ribu ekor.
“Adanya PMK tentu sangat menyulitkan masyarakat untuk mendapatkan hewan kurban. Baik sapi, kambing dan kerbau, untuk kebutuhan Idul Adha 1443 H,” ujarnya di Pekanbaru, Jumat, 3 Juni 2022.
Dijelaskan, akibat wabah PMK, sejumlah daerah diberlakukan pelarangan mengeluarkan hewan ternak mereka ke daerah atau ke provinsi lain.
“Ketersediaan hewan kurban kita hanya 30 persen yang lokal. Kalau kebutuhan kita itu 42 ribu, itu termasuk sapi, kerbau dan kambing,” kata Faralinda.
Dia mengatakan, biasanya untuk memenuhi kebutuhan hewan kurban, Riau selalu disuplai dari provinsi tetangga, seperti Sumbar, Sumut dan Lampung.
Sejauh ini, belasan daerah di Sumbar juga sudah terkonfirmasi PMK. Sedangkan kalau daerah positif PMK tidak boleh ada pengeluaran sapi.
“Begitu juga Sumut kondisinya sama. Di Sumatera ini semua provinsi sudah tertular PMK, kecuali Provinsi Bengkulu. Lampung juga sudah banyak yang kena PMK,” sambungnya.
Disamping sapi dari luar provinsi Riau, khususnya di provinsi yang tertular PMK tidak boleh masuk Riau, sapi lokal dari daerah penghasil juga mengalami hal sama.
“Sapi lokal ini yang menjadi masalah itu daerah penghasil positif PMK. Jadi tidak boleh ada pengeluaran hewan ternak dari daerah tersebut. Seperti Rohul, di sana salah satu kantong ternak di Riau. Artinya produksi ternaknya tinggi di sana, dan bisa mensuplai di Pekanbaru. Itu yang menjadi masalah saat ini,” jelasnya.
Tak hanya masyarakat, Faralinda mengakui, pedagang sapi kurban di Riau juga mengeluhkan kondisi ini. Sebab mereka kesulitan memasukan sapi dari provinsi tetangga ke Riau.
“Tapi sekarang sudah ada pengirim dari Nusa Tenggara Timur (NTT) masuk ke Pekanbaru, sudah ada rencana mau masuk sekitar 2.000 ekor sapi untuk suplai kurban,” katanya.***