BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Biaya pendaftaran disetor jemaah untuk rekam biometrik visa umroh memang tergolong murah. Besarnya sekitar Rp115 ribu dan ini wajib. Tapi jemaah tetap saja harus merogoh kocek dalam hingga berjuta-juta, sebab Visa Facility Servive (FVS) TasHeel, atau kantor pelayanan visa untuk Saudi Arabia, hanya ada satu di Riau. Letaknya di Jalan Adi Sucipto Pekanbaru. Itu mengcover pembuatan visa jemaah umroh seluruh Riau.
“Memangnya yang mau umroh hanya warga Pekanbaru saja? Tidak kan. Kalau seperti ini sangat tidak efektif. Kami yang jauh harus kesini habiskan uang berjuta-juta cuma untuk untuk merekam retina mata dan sidik jari,” kata Zakaria (65) jemaah yang akan berangkat umroh pada tanggal 29 Desember 2018 nanti.Â
Dia tinggal di salah satu desa di Kabupaten Rohil dan harus mengeluarkan biaya besar ke Pekanbaru untuk rekam Biometrik visa umroh itu. Dari tempat tinggalnya dia membawa istri dan seorang anak lelakinya. Sebab hanya itu yang bisa dia andalkan untuk berurusan. Sementara dia dan istrinya tidak mengerti apa-apa.
“Anak saya yang mengerti Pekanbaru. Saya tidak mengerti,” sambungnya.
Dia mengatakan ongkos yang harus dikeluarkan dari Rohil ke Pekanbaru sekitar Rp100 ribu lebih per orang. Karena berangkat orang 3, dia harus mengeluarkan biaya sebesar Rp300 ribu. Jika ditotal pergi dan pulang, artinya zakafia harus mengeluarkan biaya sebesar Rp600 ribu hanya ungtuk ongkos. Di Pekanbaru, dia punya saudara di Jalan Merpati Sakti, Kecamatan Tampan. “Kalau untuk nginap masih aman lah. Coba bayangkan kalau harus menginap di hotel,” ujarnya sambil tertawa.
Kemudian, kata dia untuk makan minum selama perjalanan minimal habis Rp300 ribu, mentok sekitar Rp500 ribu. Kemudian membayar pendaftaran rekam biometrik visa umroh per orang Rp115 ribu. Zakaria berangkat dengan istrinya, jadi dia harus membayar sebesar Rp 230 ribu.
“Untuk ini saja sudah habis Rp1,3 juta, padahal tujuan untuk dibayarkan itu kan cuma Rp230 ribu (rekam biometrik visa). Tapi karena kita jauh, berjuta-juta juga yang harus dikeluarkan,” ungkapnya.
Setelah selesai berurusan dengan FVS TasHeel, dia langsung pulang. “Sebab kalau tinggal di sini (Pekanbaru) nunggu berangkat tanggal 29 berapa biaya lagi yang harus saya keluarkan,” kata dia.Â
Jemaah lain, ada Munarto (70). Dia juga berangkat dengan istri dan anaknya dari Teluk Belengkong, salah satu daerah yang berada di Kabupaten Inhil, Riau. Sekitar 6 jam dari Teluk Belengkong, naik kapal ferry, Munarto menghabiskan biaya kurang lebih Rp750 ribu untuk 3 orang. Perorangan sekitar Rp250 ribu.Â
Sedangkan dari Tembilahan ke Pekanbaru naik jasa angkutan travel, ongkosnya sekitar Rp150 per orang. Jadi untuk 3 orang dia harus membayar Rp450 ribu. “Untung saja kami dapat tumpangan dengan teman saya, jadi tidak bayar bisa sedikit irit ongkos,” ujarnya.
Namun mengingat jarak antara Pekanbaru dan Teluk Belengkong sangat jauh, Munarto dan istrinya yang akan berangkat umroh ke tanah suci Mekah pada 29 Desember 2018 nanti, memilih menginap di rumah kosong milik temannya di daerah Pandau. Meski gratis, dia tetap harus mengeluarkan uang berjuta-juta untuk kebutuhan lainnya selama seminggu kedepan menjelang keberangkatan.Â
“Saya sudah siapkan duit sekitar Rp3 juta. Ya kalau ditotal uang yang sudah keluar dan uang yang bakal keluar sekitar Rp4 jutaan lah,” sambungnya.
Baik Zakaria, ataupu Munarto, mereka sama-sama mengeluh dengan kondisi seperti ini. “Ya, tidak terbayangkanlah sampai sebegininya. Namanya orang mau ibadah, ya semuanya harus diikuti. Termasuk rekam biometrik ini. Lagiankan sudah diujung, sayang kalau harus mundur. Tapi saya dengar ini (rekam biometrik) baru diterapkan ya?” tanya Zakaria.Â
“Kalau ada di Tembilahan tempat merekam seperti ini jemaah sangat terbantulah. Selain soal biaya yang lebih murah, kami yang dari desa jauh ke ibu kota ini tetap bisa pulang. Biaya pasti lebih irit,” harapan Munarto. (baca:Â Kisah Munarto, 14 Jam Dari Pedalaman Inhil ke Pekanbaru Hanya Untuk Rekam Biometrik Visa Umroh)
Sebelumnya, Kemenag Riau mendesak VFS TasHeel untuk membuka perwakilannya di daerah. Dengan demikian, pelayanan rekam biometrik kepada jemaah dari daerah bisa maksimal.
Kepala Seksi Pembinaan Haji dan Umroh Kanwil Kemenag Riau, Abdul Wahid mengatakan saat ini Kantor VFS TasHeel Pekanbaru ini melayani ratusan jemaah yang berasal dari Riau dan Kepulauan Riau setiap harinya. Sehingga, pelayanan yang diberikan tak sesuai standar, apalagi peralatan dan petugasnya juga terbatas.
“Kedepannya, kalau memungkinkan, pihak VFS TasHeel ini yang akan datang. Jadi petugas yang akan mendatangi titik kumpul jemaah,” ujar Abdul Wahid kepada bertuahpos.com, Jumat 21 Desember 2018.
“Bisa saja kedepannya, Riau ini dibagi wilayah. Kuantan Singingi, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir bisa 1 wilayah, Rohul dan Kampar 1 wilayah. Sehingga, per wilayah itu kumpulnya di 1 titik. Jadi, pelayanan kepada calon jemaah yang domisilinya jauh, seperti pesisir dan kepulauan itu bisa maksimal. Dengan demikian, jemaah kita tak perlu lagi jauh-jauh ke Pekanbaru,” tambah dia. (bpc3)