BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Harga TBS Riau naik lagi untuk sepekan ke depan, periode 9 sampai dengan 15 November 2022.
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Zulfadli melalui Kabid Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Dinas Perkebunan Provinsi Riau Defris Hatmaja menjelaskan, seperti biasa, kenaikan harga TBS Riau tertinggi terjadi pada sawit usia 10 – 20 tahun.
“Kenaikan harga TBS terjadi pada setiap kelompok usia dengan kenaikan tertinggi terjadi pada buah kelapa sawit usia 10 – 20 tahun yakni sebesar Rp27,82 per kilogram atau mencapai 1,00% dari harga minggu lalu,” tuturnya, Selasa, 8 November 2022.
Dengan demikian untuk harga pembelian TBS petani untuk periode satu minggu kedepan naik menjadi Rp2.819,68 per kilogram.
Dijelaskan, harga TBS Riau naik karena harga minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) acuan pada pekan ini terpantau cerah bergairah, di tengah adanya gangguan pasokan minyak saingan di Amerika Selatan dan Ukraina sehingga memicu kekhawatiran atas pasokan global.
“Terkerek naiknya harga CPO terjadi karena gangguan pasokan minyak saingan di Amerika Selatan dan Ukraina sehingga memicu kekhawatiran atas pasokan global,” jelasnya.
Defris menambahkan, CPO sangat dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapatkan bagian di pasar minyak nabati global.
“Selain itu, akibat ulah Rusia memboikot perjanjian gandum di Laut Hitam yang menghambat lalu lintas kapal gandum dan biji-bijian Ukraina menambah kekhawatiran akan pasokan minyak biji matahari,” ungkapnya.
Berikut ini daftar lengkap harga TBS Riau berlaku untuk sepekan ke depan:
- Umur 3th (Rp 2.066,27);
- Umur 4th (Rp 2.243,45);
- Umur 5th (Rp 2.457,58);
- Umur 6th (Rp 2.517,44);
- Umur 7th (Rp 2.615,88);
- Umur 8th (Rp 2.688,86);
- Umur 9th (Rp 2.753,76);
- Umur 10th-20th (Rp 2.819,68);
- Umur 21th (Rp 2.696,83);
- Umur 22th (Rp 2.682,93);
- Umur 23th (Rp 2.671,34);
- Umur 24th (Rp 2.555,45);
- Umur 25th (Rp 2.491,71);
- Indeks K : 90,77%
- Harga CPO Rp 12.768,26
- Harga Kernel Rp 5.633,95
Harga ini berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Riau dan bisa saja tidak sama di lapangan.***