BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Gubernur Riau Syamsuar khawatir sejumlah persoalan yang terjadi di dalam dan luar negeri turut berimbas pada melambatnya pertumbuhan ekonom Riau di tahun ini dan beberapa tahun ke depan.
Hal ini disampaikan Syamsuar saat upacara Pengukuhan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau yang diselenggarakan di Ruang Public Interest Ged. A Lt.3 Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Jalan Sudirman, No. 464, Pekanbaru, Jumat, 8 April 2022.
“Sejauh ini, perekonomian Riau termasuk baik, walau kita dihadapkan pada situasi pandemi Covid-19. Saat ini jumlah kasus mulai menurun. Ditandai dengan tentunya pertumbuhan ekonomi di Provinsi Riau pada tahun 2021 yang lalu mencapai 3,36 persen,” katanya.
Pertumbuhan ekonomi Riau saat ini, diklaim paling tinggi dalam kurun waktu 5 tahun belakangan, yang rata-rata setiap tahun hanya tumbuh di kisaran angka 2 persen.
Selain itu, ekonomi Riau menurut besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) sebesar Rp843,21 triliun pada 2021. PDRB Provinsi Riau ini merupakan yang terbesar kedua di Sumatera dan terbesar ke-6 secara nasional.
Gubri juga menyampaikan bahwa pada tahun 2021, total investasi di Provinsi Riau baik yang berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp 53,0 triliun. Angka tersebut setara dengan 5,9% dari total investasi yang masuk Indonesia.
“Kedepan tentunya harapan kita tantangan tentunya belum berakhir, dimana pada saat ini juga akan mempengaruhi capaian kinerja ekonomi di Provinsi Riau, seperti krisis geopolitik dunia, permasalahan energi dan kenaikan harga bahan makanan,” ujar Syamsuar. (bpc2)