BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Tokoh perempuan Riau, Ade Hartati mengajak semua pihak memberikan advokasi dan bantuan serta pengawalan kasus dugaan pelecehan seksual di kampus Universitas Riau. Dia mengatakan jangan sampai korban disudutkan dengan opini-opini tertentu.
“Jangan membangun opini, korban malah disudutkan. Jangan dia korban, mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan. Korban dituduh, fitnah, dan sebagainya,” kata Ade kepada bertuahpos.com, Minggu 7 November 2021.
Ade juga mengatakan pelecehan seksual adalah sebuah kejahatan luar biasa (extra ordinary crime).
“Mengapa demikian, karena bisa menghancurkan masa depan korban. Apalagi ini korbannya seorang mahasiswi, dan pelaku adalah oknum dosen,” tambah dia.
Ade meminta kampus Unri untuk transparan dan terbuka dalam mengusut kasus pelecehan ini. Dia mengatakan proses hukum harus tetap berjalan, agar tidak lagi terjadi kasus serupa.
“Kampus juga harus terbuka dan transparan, jangan ada yang ditutup-tutupi,” tambah dia.
Sementara, Wakil Rektor II Universitas Riau (Unri), Sujianto mengatakan pihaknya sudah membentuk tim pencari fakta untuk mengusut kasus pelecehan seksual mahasiswi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan (FISIP).
Menurut Sujianto, tim pencari pencari fakta ini akan dipimpin oleh orang-orang independen, yang bukan berasal dari senat Unri.
“Tim pencari fakta sudah kami bentuk, diketuai oleh orang independen,” kata Sujianto, Jumat 5 November 2021.
“Kami tidak mau melibatkan senat universitas, senat fakultas. Kami tidak mau juga melibatkan pimpinan universitas, dan tidak mau melibatkan pimpinan fakultas. Semuanya kami cari yang independen,” tambah dia. (bpc4)