BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU– Beberapa kali viral di media sosial (Medsos) soal uang rusak dimakan rayap. Ada yang simpan di bawah kasur, dalam celengan bambu, hingga di bawah karpet.
Banyak yang hatinya hancur, sebab uang ditabung tidak sedikit dan memang niatnya untuk membeli sesuatu yang mahal atau perbaiki rumah. Lalu bagaimana sebenarnya cara menyimpan uang yang benar?
Kolektor uang lama atau numismatik Nazym Otie Kusardi, pernah memberikan tips yaitu pastikan lokasi penyimpanan uang tidak lembab. Simpan dalam brankas lebih bagus lagi.
Kalau mau simpan uang dalam lemari kayu jangan lupa menambah kapur barus, silica gel, atau sejenisnya. Tetapi sebelum simpan sebaiknya uang tersebut masukkan dalam plastik.
“Plastik yang digunakan bukan plastik kresek, tetapi plastik bening yang tipis, biasanya digunakan khusus uang. Taruh di plastik dulu baru masuk album baru disimpan dalam tempat yang tidak lembab,” saran Nazym, pada Kompas.com, 7 Januari 2021.
Kalau pakai plastik bening yang tipis, ada risiko. Yaitu plastik bakal melekat pada uang simpanan. Hal ini tidak akan terjadi kalau pakai plastik khusus uang.
Nazym mengatakan para kolektor biasa melakukan hal tersebut. Cara itu bisa mengawetkan uang dalam waktu yang lama. “Kalau awet cuma enggak dimakan rayap mungkin bisa selamanya,” tambah Nazym.
Kolektor uang juga biasanya kalau plastik mulai menguning, maka harus diganti. Kondisi itu agar nanti uangnya tidak ikut menguning.
Namun dari semua tips itu tidak disarankan memang menyimpan uang kas dalam jumlah banyak di dalam rumah. Sebaiknya simpan uang di bank karena pasti terawat, terjaga, dan aman. Hanya saja untuk uang yang terlanjur rusak, maka bisa bawa ke Bank Indonesia (BI) untuk penukaran. Namun salah satu syaratnya kondisi uang masih utuh 2/3 bagian. (bpc4)