BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Mei 1883, sebuah kapal perang Jerman, Elizabeth melaporkan hal aneh sedang terjadi pada Gunung Krakatau. Gunung di Selat Sunda ini menyemburkan awan gas, yang tingginya mencapai 9,6 kilometer.
Dua bulan berikutnya, banyak kapal-kapal wisata yang sengaja disewa, demi menyaksikan Krakatau yang bergemuruh, dan mengeluarkan awan pijar.
Penduduk di sekitar juga menggelar semacam festival, untuk merayakan awan pijar Krakatau, yang bagaikan kembang api alami di langit malam.
Mereka tidak sadar, jika bencana ledakan gunung dahsyat tengah mengintai.
Minggu, 26 Agustus 1883, pukul 12.53, terjadi letusan permulaan Krakatau. Letusan ini menyemburkan awan gas dan material vulkanik setinggi 24 kilometer. Selama 20 jam 56 menit berikutnya, Karakatau ibarat kejang-kejang, menunggu ledakan dahsyat yang membuat bencana skala global. (bpc4)