BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekanbaru terus memperkuat koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait informasi kondisi cuaca terkini.
Langkah ini diambil setelah Kota Pekanbaru menetapkan status Siaga Darurat Kebakaran Lahan, terutama dengan prediksi puncak kemarau yang akan terjadi pada pertengahan Agustus.
“Kami secara rutin meminta informasi dari BMKG setiap minggu, bahkan bulan ke bulan, mengenai kondisi cuaca di Pekanbaru. Status siaga ini akan berlangsung hingga 30 November 2024,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kota Pekanbaru, Zarman Candra, pada Selasa (3 Agustus 2004.
BPBD Pekanbaru bekerja sama dengan TNI dan Polri untuk melakukan sosialisasi serta patroli di daerah-daerah yang rawan kebakaran lahan. Masyarakat pun diimbau agar tidak membuka lahan dengan cara membakar, mengingat risiko kebakaran yang semakin tinggi selama musim kemarau.
“Kasus kebakaran lahan di bulan Juli 2024 kemarin cukup meningkat, dengan total lahan terbakar mencapai tiga hektare di beberapa kecamatan. Kecamatan Rumbai menjadi salah satu daerah yang paling rawan,” jelas Zarman.
Dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran, BPBD telah menyiagakan 30 personel yang siap berjaga setiap hari. Selain itu, peralatan pemadaman kebakaran juga telah dipersiapkan untuk menghadapi kemungkinan terjadinya kebakaran lahan.
“Personel kami siaga 24 jam untuk penanggulangan. Kami juga dibantu oleh rekan-rekan dari TNI, Polri, Damkar, Basarnas, serta Manggala Agni,” tambahnya.
Sejak awal tahun hingga Juli 2024, BPBD mencatat telah terjadi 13 kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di enam kecamatan di Pekanbaru, dengan total luas lahan terbakar mencapai 2,7 hektare. Karhutla ini terjadi di Kecamatan Rumbai, Rumbai Barat, Marpoyan Damai, Payung Sekaki, Binawidya, dan Tenayan Raya.