Pemerintah Rusia memberi ruang kepada warga sipil untuk melarikan diri dari pertempuran. Pemerintah Ukraina berencana akan mengevakuasi 200.000 orang dari Mariupol dan 15.000 dari Volnovakha.
BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Rusia menghentikan serangan sementara untuk memudahkan proses evakuasi warga sipil yang melarikan diri dari pertempuran. Namun, Rusia memastikan akan melanjutkan serangan lebih luas di Ukraina setelah proses evakuasi selesai.
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan, pihaknya telah membuka koridor di dekat kota Mariupol dan Volnovakha. Kedua kota ini sudah dikepung oleh militer Rusia dengan persenjaaan lengkap.
Kantor berita Rusia RIA melaporkan, di Mariupol, warga diizinkan pergi selama lima jam. Sementara itu, Pemerintah Ukraina berenncana akan mengevakuasi 200.000 orang dari Mariupol dan 15.000 dari Volnovakha. Organisasi Palang Merah sejauh ini bisa memberikan jaminan gencatan senjata.
Sejauh ini belum ada informasi apakah serangan dari militer Rusia dihentikan, atau masa genjatan senjata juga akan dilakukan di daerah lainnya. Hingga kini, invasi Rusia ke Ukraina sudah memasuki hari ke-10.
Namun, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa serangan akan terus dilakukan dan diperluas di sebagian besar kota-kota di Ukraina. Sejumlah organisasi kemanusiaan juga sudah mengingatkan akan krisis kemanusiaan ketika makanan, air dan pasokan medis menipis dan pengungsi mengalir ke Ukraina barat dan negara-negara Eropa tetangga.
Sementara itu, pasukan Rusia akan tetap fokus untuk mengepung Kyiv dan Kharkiv. Tujuan sementara untuk membangun jembatan darat ke Krimea.
Pemerintah Ukraina menyatakan sebanyak 66.224 pria Ukraina telah kembali dari luar negeri untuk bergabung dalam perang melawan invasi Rusia. “Ini adalah 12 brigade tempur dan motivasi bagi Ukraina. Kami tak terkalahkan,” kata Reznikov dalam sebuah posting online. (bpc2)