BERTUAHPOS.COM(BPC),PEKANBARU– Forum Indonesia Untuk Transparasi Anggaran (FITRA) Provinsi Riau mengatakan anggaran Karhutla lebih kecil dari pada anggaran tiga orang pemimpin daerah.
Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi pada dua dekade di Pronvisi Riau memberikan dampak besar kepada masyarakat. Ribuan masyarakat Riau terkena ISPA akibat kebakaran lahan. Namun anggaran untuk mencegah dan pengendalian Karhutla mengalami penurunan pada APBD Tahun 2016.
Seperti yang diungkapkan Triono Hadi selaku Peneliti FITRA mengatakan, bahwa anggaran awal yang diusulkan untuk Karhutla sebesar 21 M, dan setelah disahkan mengalami perubahan menjadi 18,1 M.
“Meskipun kondisi Karhutla di 2016 sudah cukup membaik, namun bukan berarti pemerintah secara sengaja menurunkan anggaran Karhutla,†Ungkap Triono kepada Kru Bertuahpos,Jumat,(25/11/16).
Triono menyampaikan bahwa pradigma pemerintah cenderung untuk penanggulangan bukan pencegahan karhutla. Dia juga menyampaikan Belanja keperluan tiga orang pimpinan daerah (Gubernur, Wagub dan Sekda) anggarannya sebesar 18,4 M sedangkan anggaran untuk Karhutla hanya 18,1 M.
“Anggaran 18,4 M itu digunakan untuk perjalanan dinas,makan dan minum, rumah jabatan, dan pakaian dinas,†Sebut Triono.
Sementara lanjutnya, total anggaran untuk Karhutla diperuntukkan untuk kegiatan pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Politik anggaran tidak sesuai dengan isu strategis daerah, seharusnya anggaran Karhutla harus disesuaikan dengan kebutuhan dalam menjalankan program inovasi untuk mencegah dan pengendalian Karhutla.
Penulid: Vina