BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Rs (19) warga Jalan Yos Sudarso Gg Saiyo, Kecamatan Rumbai Pesisir ini tak henti-hentinya menangis dihadapan penyidik Polsek Rumbai Pesisir. Remaja putus sekolah yang sehari-hari bekerja sebagai tukang semir sepatu itu hanya bisa menyesali perbuatannya, usai digerebek oleh warga saat lagi pesta sabu di dalam semak di Jalan Pesisir Gg Rumbio, Kamis (07/05/2015) malam kemaren.
Malang, tersangka digrebek warga, sedangkan dua rekannya yang ikut pesta sabu bersamanya justru lari meninggalkannya seorang diri. Kepalang basah tertangkap tangan pesta sabu, tersangka pun langsung diserahkan warga ke Polsek Rumbai Pesisir.
“Dari TKP, kita juga mengamankan barang bukti satu paket kecil sabu-sabu, sebuah bong, pipet kaca, mancis, sendok pipet dan sekotak rokok Sampoerna Mild. Satu tersangka tertangkap oleh warga, sedangkan dua lagi berhasil melarikan diri dari kepungan warga,” ungkap Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Rumbai Pesisir, Ipda M Bahari Abdi kepada wartawan, Jum’at (08/05/2015)
Lebih lanjut, kata Bahari, tertangkapnya tersangka bermula dari kecurigaan warga Jalan Pesisir Gg Rumbio ketika melihat tiga orang pria sedang berada di dalam semak belukar. Penasaran dengan aktivitas ketiga pria tersebut, warga kemudian melakukan pengintaian. Ketiga pria itu ternyata lagi pesta narkoba jenis sabu-sabu. Tanpa mengulur waktu, warga pun langsung mengepung ketiganya.
“Saat pengepungan itulah, dua dari tiga orang tersebut berhasil lolos dari TKP. Dua orang itu sudah kita tetapkan sebagai DPO. Sementara tersangka (Rs) berhasil diamankan warga dan diserahkan ke kita. Tersangka kita jerat Pasal 112 Jo 127 UU No 35 Tahun 2009 dengan ancaman maksimal 12 tahun penjara, “ungkapnya.
Ditemui di lokasi yang sama, Rs mengaku baru sekali bersentuhan dengan narkoba. Dengan berurai air mata, tersangka mengatakan ia terpaksa mengkonsumsi barang haram tersebut karena diajak rekannya Ad yang malam itu lari ketika digerebek warga.
“Saya menyesal bang. Kawan (Ad) yang ngajak, baru sekali ini pakai sabu. Saya cuma kerja nyemir sepatu,” katanya menceritakan penyesalan yang dirasakannya. (arie)