BERTUAHPOS.COM,PEKANBARU – Puluhan masa LSM Pemantau Kinerja Aparatur Negara (Penjara) lakukan aksi demo di depan kantor Wali Kota Pekanbaru Jalan Jendral Sudriman, Selasa (3/02/2015).
Dalam aksinya, mereka minta kejelasan atas pemotongan gaji zakat dan pemotongan sertifikasi guru yang dilakukan pemerintahan Walikota Pekanbaru Firdaus MT.
“Adanya pemotongan zakat sekaligus pemotongan pembayaran sertifikasi, guru-guru yang ada di Kota Pekanbaru merasa terzilimi. Mereka juga merasa sedih terhadap kebijakan tersebut,” ujar Sunardi Ketua LSM Penjara.
Mereka juga mempertanyakan aliran dana pembayaran atau pemotongan tersebut. Karena mereka merasa ada kejanggalan dan dugaan melibatkan pihak kementerian keuangan Republik Indonesia melalui pengajuan dari dinas pendidikan.
“Pemotongan sertifikasi pertriwulan mencapai Rp500 ribu tidak termasuk potongan pajak PPh 21. Kami mencurigai adanya penyaluran dan BOS masih tebang pilih dan diduga dinas pendidikan Pekanbaru melakukan pembiaran terhadap praktek-praktek pungutan liar yang dilakukan sekolah yang memberatkan para siswa atau wali murid,” tambahnya.
Pada demonstran akhirnya dijumpai Asisten IV Sekda Pekanbaru, Sentot Djoko Prayitno. Ia mengatakan mengenai adanya pungutan zakat memang sesuai dengan intruksi Wali Kota nomor satu tahun 2013, dimana semua PNS di Pekanbaru tidak terkecuali harus menyerahkan zakatnya. Dimana zakat tersebut dikeluarkan sebesar 85 gram pertahunnya.
“Jadi kalau sudah sampai nisabnya harus dikeluarkan dan zakat itu dikelola oleh badan amil zakat dalam rangka membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan,” sebutnya.
Sedangkan pungutan dana sertifikasi tidak hanya di disdik saja tetapi pada dinas lainya. “Tetapi saya tidak tahu persis darimana disdik ambil Rp500 ribu untuk sertifikasi tersebut dan ini sebagai masukan bagi kami. Kemudian untuk dana BOS dipungut dikarenakan kegiatan-kegiatan SMA banyak tetapi dana kurang. Kegiatan tersebut seperti megikuti olimpiade, dan lomba seni,” paparnya.
Setelah mendengarkan penjelasan dari Perwakilan Wali Kota Pekanbaru, Masa LSM membubarkan diri.(yogi)