BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Hasil rekap pertumbuhan ekonomi Riau tahun 2015, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman lakukan mengekspos laporan terhadap pergerakan ekonomi dua tahun belakangan.
Pemerintah Provinsi Riau mencata sepanjang 2015 pertumbuhan ekonomi makro tanpa Migas di tahun 2015 terjadi penurunan dibanding tahun 2014. Meski penurunan itu masih dalam tahap angka yang kecil, Andi Rachman mengaku bahwa dampaknya cukup signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Riau.
Tahun 2014, pertumbuhan ekonomi makro di Riau non Migas mencapai 5,90 persen. Sementara sepanjang tahun 2015 pertumbuhan ekonomi Riau tercatap 5,42 persen. Dan proyeksi untuk tahun 2016 pertumbuhan ekonomi makro non Migas di Riau bisa menyentuh angka 6,83 persen.
Sementara pertumbuhan ekonomi Riau dengan Migas pada tahun 2014 mencapai 2,62 persen, tahun 2015 ini mencapai 4,68 persen. Dan diperkirakan untuk tahun 2016 pertumbuhan ekonomi Riau dengan Migas hanya 3,01 persen.
“Hal ini kami prediksikan karena kontribusi dari hasil Migas ditahun depan kemungkinan akan lebih sedikit disumbangkan dari komuditi ini,” katanya, Kamis (31/12/2015).
Sementara untuk Pertumbuhan Domestik Regional Bruto (PDRB) Riau tanpa Migas 436,98 triliun untuk tahun 2014. Sedangkan ditahun 2015 PDRB Riau hanya 333,27 triliun. Sedangkan PDRB dengan Migas, di tahun 2014 yakni sebesar 679,69 triliun dan di tahun ini 474,81 trilun. Penurunan ini diyakini Andi Rachman masih dipengaruhi oleh sektor unggulan di Riau yang merosot.
Sementara untuk nilai ekspor sepanjang 2015 juga mengalami penurunan, yakni sebesar USD 12,15 miliar, dibanding tahun sebelumnya yakni USD 17,99 miliar. Diperkirakan nilai ekpor Riau untuk tahun 2016 yakni mencapai USD 21,88 miliar. Penurunan itu juga terlihat pada laporan angka impor di Riau. Sejak tahun 2014 angka impor di Riau USD 1,72 miliar, tahun ini hanya USD 1,17 miliar. “Tren prositif untuk di angka impor,” katanya.
Andi Rachman menegakan untuk 2016, pemerintah akan menggelontorkan anggaran sebesar Rp 1,7 triliun untuk dilakukan perbaikan sarana dan prasaranan pembangunan, misalnya pembukaan akses ke wilayah pedesaan, memperlancar arus distribusi barang dan jasa, pengebangan pemukiman, serta listrik dan air bersih. (Melba)