BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Pemprov Riau sepertinya masih butuh ‘lobi’ kuat untuk mendapatkan kesempatan agar diberi izin untuk pelaksanaan embarkasi antara. Pasalnya ada beberapa masalah dari poin yang dipersyaratkan ternyata belum terselesaikan hingga kini.Â
Asisten I Setdaprov Riau Ahmad Syah Harrofie mengakui hal demikian. Saat temui di ruangnya, Kamis (25/1/2018), Ahmad Syah menjelaskan beberapa poin penting dalam persyaratan pelaksana embarkasi antara. “Ada 3 syarat utama yang harus disiapkan,” katanya.Â
Pertama, tersedianya anggaran yang cukup untuk transparansi jemaah, dan tidak dibenarkan untuk menggunakan dana dari jemaah. Dia menegaskan bahwa Pemprov Riau sudah siapkan itu dalam APBD.Â
Kedua, wajib ada payung hukum untuk menjamin pelaksanaan transportasi jemaah tersebut, dan itu sudah disahkan.Â
“Syarat ketiga fasilitas. Ada beberapa fasilitas di asrama haji itu yang sudah selesai 100% dan ada juga yang belum. Seperti ruang keberangkatan dan ruang makan jemaah. Ini memang masuk sebagai bagian yang dipersyaratkan. Makanya untuk masalah ini kami masih akan melakukan komunikasi bagaimana solusi baiknya,” sambungnya.Â
Dia menambahkan, untuk mendapatkan izin embarkasi antara itu wajib memenuhi persyaratan administrasi dan fisik. Hasil komunikasi dengan pihak Kemenag, seharusnya dalam minggu ini mereka turun untuk melakukan tinjauan lapangan, namun terkendala beberpa urusan setingkat pusat.Â
“Ketiga poin di atas itu itu adalah syarat idealnya. Namun kondisi saat ini kan memang masih ada kendala. Makanya akan dilakukan komunikasi lebih jauh. Kita ingin ada solusi lain yang bisa ditawarkan pemerintah pusat kepada kita supaya embarkasi antara tahun ini bisa terlaksana,” sambungnya.Â
Baca:Â Naik, Kemenag Akan Tetapkan Biaya Umrah Minimal Rp 22 Juta
Ahmad Syah menjelaskan, soal pembangunan aula keberangkatan yang belum selesai memang sengaja dihentikan sementara, sebab pembangunan fasilitas tersebut masuk dalam tahun anggaran perubahan di 2017. Karena sudah ppergantian tahun, maka usulan untuk anggaran pembangunan itu kembali dimasukkan dalam APBD 2018, dan saat ini dalam proses lelang.Â
Untuk diketahui, asrama embarkasi antara sanggup tampung jemaah hingga kapasitas 900 orang dengan fasilitas lengkap. Namun diperkirakan untuk sekali keberangkatan hanya membutuhkan kapasitas sebanyak 450 jemaah. Kapasitas untuk 900 jemaah itu sengaja disiapkan jika dalam prosesnya terjadi penundaan keberangkatan. Dalam situasi seperti ini asrama haji tetap bisa menampung jumlah jemaah yang akan berangkat ke tanah suci.Â
“Harapan kami, tahun ini kita dapat izin untuk melaksanakan embarkasi. Kalau sudah demikian akan lebih mudah bagi kita untuk melaksanakan proses perjalanan jemaah ke tanah suci. Dan kami bisa menjamin untuk kedepannya pasti akan diperbaiki,” sambung Ahmad Syah. (bpc3)