BERTUAHPOS.COM–Warga sipil Palestina di Gaza yang padat penduduk tidak memiliki tempat bersembunyi dari serangan militer Zionis Israel dan anak-anak menjadi korban terbanyak, kata PBB.
“Sungguh tidak ada tempat yang aman bagi warga sipil,†kata Jens Laerke, juru bicara Kantor PBB untuk Bantuan Kemanusiaan (OCHA), pada konferensi pers di Jenewa.
Lebih dari 500 (data terbaru melebihi 600) orang telah tewas di Jalur Gaza, yang diperkirakan setiap kilometer persegi dihuni 4.500 orang, kata Laerke. Prioritas untuk lembaga bantuan adalah melindungi warga sipil, serta mengevakuasi dan mengobati yang terluka.
Hampir 500 rumah telah dihancurkan akibat serangan udara Zionis Israel dan 100.000 orang mencari perlindungan di sekolah-sekolah yang berasal dari Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA), di mana mereka membutuhkan makanan, air, dan kasur, katanya, seperti dilaporkan Saudi Gazette, Rabu (23/7/2014).
Zionis Israel memulai serangan udara di jalur pantai pada tanggal 8 Juli dan meluncurkan serangan darat Kamis pekan lalu.
Serangan gencar terhadap Jalur Gaza berlangsung pada hari Selasa, memupuskan harapan untuk jeda dalam pertempuran itu.
Mayoritas korban tewas sejauh ini adalah warga sipil Palestina, termasuk 121 anak-anak Gaza di bawah usia 18 yang merupakan sepertiga dari total korban sipil, kata Juliette Touma dari UNICEF PBB.
Lebih dari 900 anak-anak Palestina dilaporkan terluka, sebut UNICEF.
“Menurut pengamatan relawan di lokasi, setidaknya 107.000 anak-anak membutuhkan dukungan psiko-sosial bagi trauma yang mereka alami, seperti kematian, cedera atau kehilangan rumah mereka,†kata Laerke.
Lebih dari 1,2 juta orang di wilayah itu tidak memiliki air, atau hanya memiliki akses terbatas terhadap air. Demikian juga jaringan listrik telah rusak dan mengalami kekurangan bahan bakar untuk generator, katanya.
“Selain itu, kami memiliki laporan adanya tumpukan limbah yang merupakan ancaman bagi kesehatan masyarakat,†katanya.
Program Pangan Dunia (WFP) telah mendistribusikan jatah makanan darurat dan kupon makanan untuk lebih dari 90.000 orang selama konflik, kata juru bicara WFP, Elisabeth Byrs.
“Stok makanan juga telah menipis di Gaza mengingat konflik telah berlangsung dua minggu,†katanya, seperti dilansir Reuters.(Hidayatullah)