BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pekanbaru menghimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi terkait kasus dugaan pelecehan asusila oleh Gubernur Riau. MUI juga meminta masyarakat atau semua pihak tidak main hakim sendiri, sebelum kebenarannya terungkap dengan jelas.
Â
“Masyarakat jangan sampai terprovokasi, jangan main hakim sendiri. Sebab, kebenarannya kan belum jelas, belum terungkap. Ini masih dugaan, belum pasti. Apabila ini tidak benar, tentu menjadi finah dan ini dosa besar,” ujar Ketua MUI Pekanbaru Prof Dr Ilyas Husti kepada BertuahPos.com, Rabu (3/9/2014).
Â
Menurut Prof Ilyas, masyarakat harus melihat kebenarannya secara terang benderang, bukan sepihak-sepihak. Dan untuk melihat kebenaran tersebut, diantaranya dapat di cek ke sumber primer yakni orang yang merasa di lecehkan.Â
Â
Kemudian sumber sekunder yang diduga melakukan pelecehan tersebut yakni Gubernur Riau. Kemudian yang tak kalah penting, harus ada saksi dan bukti atas peristiwa tersebut.
Â
“Jika tidak benar, tentu itu sudah menjadi fitnah. Namun jika itu benar, kami sebagai ulama yang ada di Pekanbaru sangat menyayangkan dan menyesalkan perlakuan Gubri sebagai publik figure, yang seharusnya menjadi contoh, teladan, oleh masyarakat Riau,” ujar Prof Ilyas Husti.
Â
Pasalnya, sebagai pemimpin Riau, tentu perlakuan tersebut tidak sesuai dengan jabatan yang diemban sebagai Gubernur Riau dan tidak sesuai dengan budaya melayu. Disisi lain, sebagai masyarakat melayu kalau memang peristiwa itu terjadi, seharusnya diberi sanksi moral juga karena perbuatan seperti itu sudah tidak wajar lagi.
Â
Ia juga meminta agar aparat hukum bertindak tegas terhadap persoalan tersebut. “Jika benar, maka harus ada sanksi, hukum dijalankan. Sedangkan jika ini fitnah yang berarti juga pencemaran nama baik, maka juga harus di tindak tegas. Tidak boleh sewena-wena, siapapun itu,” terang Prof Ilyas yang juga guru besar Universitas Islam Ngeri Suska.
Â
Ia juga menghimbau agar semua masyarakat termasuk Gubernur Riau untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah swt.
Â
Seperti diketahui, kasus dugaan asulitas ini bermula adanya tuduhan anak Perempuan Sumardi Taher mantan anggota DPD RI yakni Wide Wirawati yang mengaku telah diperlakukan tidak senonoh oleh Gubernur Riau Annas Maamun.(advetorial)