Hal tersebut juga sempat digemari berbagai kepala daerah, saat memperebutkan kursi dalam pemilihan umum, baik yang di kabupaten maupun menuju Riau satu. Namun setelah terpilih, kebanyakan akun yang ada di medsos ditinggalkan begitu saja.
Kondisi ini sangat disayangkan pengamat media sosial, Firdaus El Hadi M Sc. Saat berbincang kepada bertuahpos.com, Sabtu (16/08/2014), Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi UIN Suska Riau ini menganggap kepala daerah yang mengabaikan media sosial malah merugi.
Dirinya memaparkan dengan kondisi masyarakat khususnya Riau maupun kabupaten lainnya yang mulai melek teknologi, medsos bisa menguntungkannya sebagai pemimpin daerah. Sebab mereka tak perlu memiliki media massa untuk menyapa rakyatnya.
Firdaus mencontohkan tidak sedikit pemimpin di Indonesia yang rajin menggunakan media sosial. “Seperti Ridwan Kamil Walikota Bandung. Dia rajin menyapa warganya melalui media sosial dan rajin menanggapi keluhan warganya. Ya jadi lebih dekat,” sebutnya.
Terlebih lagi dalam mensosialisasikan suatu kebijakan, bakal bisa lebih cepat da bakal langsung ditanggapi. Sebab pemimpin yang berkomunikasi lewat medsos tidak lagi satu arah, mereka bisa mendengar langsung tanggapan dari masyarakatnya.
Namun dirinya menyebutkan dengan membuka akses medsos secara lagsung, tentunya kepala daerah bakal dihujani anyak kritikan. Namun Firdaus menganggap hal tersebut malah bagus. “Kritik menjadi cermin bagi pemimpin untuk memperbaiki kebijakannya dengan sering mendengar kritik, pemimpin akan lebih baik dan dicintai rakyatnya,” tutupnya. (riki)