BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Munardo meminta kepada ulama dan tokoh agama untuk terlibat aktif dalam sosialisasi pencegahan Karhutla di Provinsi Riau. Jika perlu, materi khutbah Jumat memuat sosialisasi mengenai masalah ini.
“Bentuk sosialisasinya memang harus langsung ke masyarakat. Kami minta bantu sekali kepada ustaz-ustaz saat berceramah di masjid-masjid agar menyampaikan bahaya Karhutla. Bisa saja pada saat khotbah Jumat mungkin, materi mengenai bahaya Karhutla bisa disampaikan kepada masyarakat ada rasa kesadaran bisa lebih dini muncul,” ungkap Doni.
Dia menambahkan, berangkat dari peristiwa Karhutla pada tahun 2015 lalu, sudah cukup menjadi pelajaran untuk semua pihak. Negara alami kerugian sekitar Rp200 triliun lebih. Sebab itu upaya pencegahan harus dilakukan dengan mekanisme pendekatan kepada masyarakat.
Dana penanganan Karhutla jauh lebih besar jika dibandingkan dengan dana pencegahannya. Doni meminta kepada Pemprov Riau untuk fokus pada pencegahan, bukan pada penanganan Karhutla.
“Keberadaan kami di sini dalam upaya pencegahan, sesuai dengan intruksi Bapak Presiden. Kami dari pusat sengaja datang ke daerah untuk mengajak masyarakat, tokoh-tokoh untuk bergerak aktif dalam pencegahan Karhutla,” ungkapnya saat melakukan pertemuan di Gedung Daerah, Kamis malam kemarin.
Dia menambahkan, upaya pencegahan yang cukup efektif yakni dengan meminta bantuan kepada tokoh masyarakat dan para ulama terlibat langsung dalam sosialisasi. Sebab ulama dan tokoh masyarakat memiliki banyak jemaah dan ungkapan lebih dipercaya oleh masyarakat.
“Upaya pencegahan memang harus dilakukan. Sebab jika tidak, biaya negara akan terkuras untuk melakukan penanganan. Kalau sudah terbakar biayanya jauh lebih besar dari pada biaya pencegahan. Makanya masyarakat secara menyeluruh harus mengerti bahaya Karhutla,” sambungnya. (bpc3)