BERTUAHPOS.COM,PEKANBARU – Meskipun pasien luka bakar, Jelita Hutauruk (40) pada Minggu (01/02/2015) malam sudah dipindahkan ke ruang Anyelir setelah beberapa hari tidur dilantai luar rumah sakit. Namun masih terkesan ditelantarkan.Â
Â
Pasalnya di dalam ruangan itu hanya ada tempat tidur saja, tanpa adanya peralatan medis lainnya, termasuk infus. Sehingga suami korban Junihar Silaban panik dengan keadaan istrinya yang kini kian parah.
Â
“Kita masih menunggu kapan waktu operasinya, sampai saat ini kita belum tahu. Tetapi saya sudah buat pernyataan untuk pulang saja sampai waktu operasinya keluar,”ujar Junihar pasrah kepada bertuahpos.com, Senin (02/03/2015).
Â
Ia sengaja membuatnya surat pernyataan tersebut karena sudah tidak punya biaya untuk bisa bertahan di Pekanbaru.
Â
“Bagaimana kita bisa bertahan lam-lama disini, sementara kita juga butuh makan, dan anak- anak saya tiga orang di Duri sana juga butuh makan,” sebutnya.
Â
Saat bertuahpos.com datang ke ruang pasien, Jelita hanya mengeluhkan rasa sakit di tangan sebelah kanannya yang sudah membengkak.
Â
Menurut Silaban, sejak kedatangannnya di RSUD pada 22 Februari kemarin, dirinya bersama Jelita memilih tidur di pelataran Ruang pendaftaran karena tidak tahu harus tidur dimana. Hal ini dilakukannya karena pihak RSUD hanya mengatakan jadwal operasi baru akan dilakukan bila sudah diinfokan kepadanya melalui telepon.
Â
“Menjelang jadwal operasi yang tak jelas kapan waktunya, makanya kami pilih tidur disitu (ruang pendaftaran), habis kalau kami pulang untuk kembali ke RSUD, kami tidak punya biaya,” kata Silaban, seraya mengusap airmata.‬
Â
Saat dikonfimasi ke Pihak RSUD Arifin Achmad mengatakan, pihaknya tidak ada menelantarkan ataupun membiarkan pasien Jelita (40).
Â
“Pasien Jelita memang lakukan pengobatan melalui pembayaran Jamkesda Duri dengan nomor 288893 datang ke RSUD pada tanggal 22 Februari. Yakni ke Poli bedah dengan pemerikasaan penunjang labor USG di RSUD Arifin Achmad,” ujar Kasi Hukum RSUD Masria yang didampingi Ruswaldi Kabid Pelayanan.
Â
Lalu pasien datang kembali pada tanggal  25 Februari datang lagi ke Poli Bedah dengan pemeriksaan lanjutan dan diharapkan kembali pada Hari Jumat (06/06/2015). Suami pasien pun datang tanpa meminta jadwal operasi, hal itu karena jadwal operasi memang belum ada dari petugas.Â
Â
Selanjutnya petugas meminta nomor handphone yang bisa dihubungi jika jadwal operasi sudah keluar. Tetapi saat ini suaminya Junihar Silaban sudah buat pernyataan yang menyatakan ingin pulang sampai jadwal operasi keluar.
Â
Saat ini, Operasi Onkologi itu ada tiga operasi tumor yang abiskan waktu 3-4 jam setiap operasinya. Dan saat ini hanya ada enam ruangan yang setiap harinya selalu penuh daftar antrian. Dan untuk operasi baru ada pada bulan Juni.(yogi)