BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Kasus DBD di Pekanbaru meningkat hampir 50% dalam kurun waktu 2 bulan belakangan. Pada Februari lalu kasus DBD di Ibu Kota Provinsi Riau ini sebanyak 100 kasus, hingga April tercatat sudah 147 kasus atau sekitar 40% lebih.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir mengatakan kenaikan jumlah kasus DBD tidak hanya terjadi di Pekanbaru, tapi juga terjadi di 8 daerah lain di Provinsi Riau. “Hampir semua daerah termasuk Pekanbaru terus menunjukkan angka kenaikan kasus DBD,” katanya, Selasa, 7 Mei 2019.
Daerah lain seperti kabupaten Kampar, menurut data yang diterima Dinas Kesehatan Provinsi Riau dari sebelumnya 36 kasus menjadi 48 kasus. Rokan Hulu sebelumnya 25 menjadi 58 kasus. Sedangkan Kabupaten Pelalawan dari sebelumnya 8 menjadi 22 kasus dan Indragiri Hulu sebelumnya satu kasus menjadi 113 kasus.
Baca :Â Penderita DBD di Pekanbaru Anak Usia 5 Hingga 14 Tahun Mencapai 75 Kasus
“Kabupaten Indragiri Hilir sebelumnya sebelumnya 15 menjadi 25 kasus. Bengkalis sebelumnya 8 menjadi 110 kasus. Kota Dumai sebelumnya 32 menjadi 52 kasus. Kabupaten Siak sebelumnya 12 15 menjadi 56. Rokan Hilir sebelumnya 9 menjadi 24 kasus,” jelasnya.
Sedangkan ada 2 kabupaten di Riau yang menunjukkan angka penurunan kasus DBD. Untuk 2 kabupaten itu yakni Kuantan Singingi yang sebelumnya 36 menjadi 31 kasus. Kemudian Kepulauan Meranti yang sebelumnya 13 turun menjadi 10 kasus.Â
“Terkait meningkatnya jumlah penderita DBD tersebut, kami dari Dinas Kesehatan mengaku sudah sudah turun ke lapangan dan mengajak masyarakat untuk hidup bersih dan sehat,” ujarnya.Â
“Kemudian kalau ada kasus DBD disuatu wilayah baru dilakukan fogging, namun jika belum ada kasus tidak efektif, karena fogging hanya membunuh nyamuk dewasa,” ujarnya. (bpc3)
Â