BERTUAHPOS.COM – PEKANBARU – Setelah BNN meringkus dua oknum TNI AU berinsial BW dan RY pada Selasa (2/7) lalu, kali ini jajaran Polresta Pekanbaru mengamankan seorang oknum TNI AU berinisial AY yang bertugas di Lanud Roesmin Nurjadin. Oknum TNI AU berpangkat Sertu (Sersan Satu) itu, diamankan bersama warga sipil berinisial FR, di rumah milik salah seorang terduga bandar sabu berinisial Wl, dikawasan Kampung Dalam, Kecamatan Senapelan, Pekanbaru, Sabtu (6/7) kemarin.Â
Oknum TNI AU itu, kemudian diaserahkan ke Polisi Militer (POM) TNI AU Lanud Roesmin Nurjadin untuk diperiksa lebih lanjut,
sedangkan warga sipil berinisial FR yang belakangan diketahui sebagai kaki Wl dan AT, yang juga bandar sabu di Kampung Dalam, digiring ke Mapolresta Pekanbaru.
Pantauan Tribun di Kampung Dalam, sekitar pukul 15.00 Wib, jajaran Polresta Pekanbaru bersama personil Brimobda Riau, mendatangi Kampung Dalam, Kecamatan Senapelan. Sesampai di lokasi, warga Kampung Dalam terkejut dan cemas melihat ratusan aparat Polisi bersenjata lengkap, menyebar di beberapa titik untuk melakukan penggeledahan enam unit rumah. Diantaranya, rumah milik WL, dan rumah bernomor 5460 milik orangtua salah seorang target polisi berinisial AT, yang terdeteksi sebagai bandar sabu di Kampung Dalam.
Kemudian, seluruh pintu keluar dan pintu Kampung Dalam, juga dijaga ketat aparat kepolisian. Bahkan, semua pemuda yang ingin masuk dan keluar dari kampung Dalam, digeledah satu persatu. Uniknya, saat rumah Wl diperiksa, petugas menemukan pintu rahasia yang berada di dalam lemari ruang tamu rumah. Diduga, pintu itu merupakan tempat penyimpamnan barang haram. Tapi sayangnya, setelah ruang rahasia itu diperiksa, tak satupun ditemukan ada narkoba tersimpan di dalamnya.
Kendati demikian, barang bukti berupa 1 paket kecil sabu, timbangan elektrik dan 3 bungkus plastik sabu, serta barang bukti lainnya berupa 2 pucuk senjata api jenis Air Shofgan, 1 senapan angin, 1 Â buah rompi anti peluru, 1 gulung aluminum foil, Â 6 lembar uang pecahan Rp50 ribu dan 1 lembar uang pecahan 100 ribu, beserta dua senjata tajam jenis pedang, dua botol Miras merek Chivas Regal dan Black Label, 5 unit Hp, serta CCTV yang terpasang di luar rumah, berhasil diamankan dari sebuah rumah yang dipagar terali besi setinggi kurang lebih dua meter itu.
Tidak hanya itu, sejumlah KTP dan kartu Anggota LSM Badan Inestigasi Nasional (BIN) milik FR, serta SIM C atas nama Wilman Leonardo warga Jl Jhasanuddin No68B, Pekanbaru, dan sim B1 umum atas nama Afdal, warga Jl Sukoharjo, Gang Asoka No48, Pekanbaru, juga ikut disita petugas.
Kemudian di rumah orangtua AT, petugas juga mengamanklan satu unit sepeda motor Mio Soul warna merah bernomor polisi BM 5460 QZ. Menurut kabag Ops Polresta Pekanbaru, Kompol R Sagala, sepeda motor itu diamankan karena nomor polisinya diduga palsu. Selain itu, saat ditanya kepada sejumlah warga, tidak satupun warga yang mengenali sepeda motor itu milik siapa. “Sepertinya nomor polisinya palsu, karena nomor polisi BM 5460 QZ itu, bisa dibaca dengan sabo atau sabu,” ungkapnya.
Sejumlah warga kampung Dalam yang ditemui Tribun, mengaku terkejut ketika gerombalan kepolisian Polresta Pekanbaru yang berjumlah sekitar 400 personil, datang ke Kampung Dalam.
Awalnya, mereka tidak mengetahui apa tujuan aparat penegak hukum itu mendatangi kampung mereka, tapi setelah diberitahu beberapa personil, akhirnya warga bisa tenang.
“Awalnya kami kaget dan cemas melihat polisi mendadak ramai mendatangi kampung kami, tapi setelah diberitahu tujuannya apa, akhirnya kecemasan kami hilang,” kata salah seorang warga yang ennag menyebutkan namanya. Kemudian ketika ditanya apakah dia mengetahui bahwa rumah yang digerebek polisi itu merupakan milik terduga sebagai bandar sabu, perempuan berbadan gempal ini mengaku tidak tau.
“Saya gak tau soal itu, tapi yang jelas memang banyak orang yang tidak dikenal keluar masuk rumah itu,” tuturnya
Hal yang sama, juga diungkapkan oleh salah seorang Ketua RT setempat bernama Datuk. kepada Tribun, dia mengaku tidak tau ada aktivitas penyalahgunaan narkoba di dilayah kekuasaannya. “Saya taunya, setelah pihak kepolisian memberi tahu saya. Kemudian, saya dilibatkan oleh polisi sebagai saksi untuk penggeledahan rumah milik Wl dan rumah orangtua At,” bebernya.
Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Adang Ginanjar mengatakan, penggerebekan Kampung Dalam itu dilakukan secara mendadak, karena pihaknya menerima laporan bahwa sabu seberat 1 Kg, akan masuk ke kawasan tersebut, sehingga seluruh personil langsung dikumpulkan untuk menggerebek Kampung Dalam yang selama ini, diduga sebagai sarang narkoba.
“Dalam operasi ini, kita melibatkan sekitar 400 personil. Kemudian oknum TNI yang kita amankan, kita serahkan ke kesatuannya, sedangkan warga sipil berinisial FR, kita bawa ke Mapolresta untuk proses lebih lanjut,” ujar Adang kepada Tribun saat ditemui di Kampung Dalam. Operasi mendadak tersebut, dipimpin langsung oleh orang nomor satu di jajaran Bhayangkara Polresta Pekanbaru itu.
Dalam operasi ini, seluruh handphon milik anggota kecuali perwira, disita oleh Provots Polresta Pekanbaru, karena dikhawatirkan operasi mendadak ini, bisa bocor oleh oknum anggota yang nakal. “Semua handphon milik bintara, baru diserahkan setelah operasi selesai dilakukan, karena kita khawatir operasi bisa bocor oleh ulah oknum anggota kita yang nakal,” bebernya.
Meskipun operasi ini akhirnya bocor, Adang mengklaim bahwa itu bukan salah anggotanya, tetapi diakibatkan karena rumah milik terduga sebagai bandar sabu di kampung Dalam itu, dilengkapi CCTV, sehingga para pelakunya bisa mengetahui pergerakan aparat kepolisian dari dalam rumah.
“Selain itu, rumah para pelaku juga memiliki pintu rahasia yang berada di dalam lemari. Di duga, pintu rahasia itu digunakan tempat penyimpanan narkoba,” ungkap Adang.
Kemudian ketika ditanyakan apakah penggerebekan Kampung Dalam ini merupakan rentetan dari dua oknum TNI AU yang ditangkap BNN, Adang mengaku tidak ada. “Ini di luar BNN, karena penggerebekan ini sudah kita selidiki sejak satu bulan lalu,” jawab Adang.
Terpisah, Kepala Penerangan dan Perpustakaan TNI AU Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Mayor Filfadri yang dihubungi Tribun via Handphon, mengaku belum mengetahyui adanya oknum TNI AU yang diamankan di kampung Dalam. “Saya belum dapat laporan soal itu. Nanti kalau ada, akan saya informasikan,”kata Mayor Filfadri.(tribunpekanbaru)