BERTUAHPOS.COM, SIAK— Kepala Desa (Kades) Dayang Suri, Kecamatan Bungaraya, Marimin mengaku kecewa kepada pihak PLN, kususnya Royon PLN Siak. Pasalnya, tiang listrik PLN sudah berdiri 1 tahun lebih di desanya bahkan sudah berkali-kali melakukan permohonan agar dimasukannya listrik PLN di desa tersebut namun sampai saat ini belum terealisasi.
“Saya sangat kecewa sekali dengan pihak PLN Siak, pasalnya dulu saya masukan proposal permohonan agar listrik PLN ditempat kita ini segera di realisasikan, kata orang PLN jaringan di tempat kami belum dialiri listrik jadi tidak bisa, dan terpaksa kami bawa pulang kembali permohonan tersebut, namun setelah beberapa bulan lagi keluarlah berita bahwa didesa kami dan Desa Temusai belum melakukan pendaftaran sehingga aliran listrik tidak bisa di alirkan kedesa ini,” ungkapnya kepada wartawan, Kamis (20/11/2014) di kantornya.
Marimin merasa, bahwa seolah-olah dirinya  diadu domba dengan warganya karena sampai saat ini listrik PlN belum juga dioperasikan didesanya.”Saya benar-benar jengkel sekali, sebanarnya itu bagaimana to kok informasinya simpang siur. Kami warga disini siap bayar berapa saja asal listrik PLN masuk, karena saat ini kami benar-benar kualahan dengan melunjaknya harga BBM, sehingga kami harus beli di eceran 9 ribu/liter minyak solar, dan  10ribu/liter minyak bensi. Sedangkan  dalam 1 malam saja mesin diesel kami menghabiskan 3 liter minyak solar atau bensi, tinggal kali saja,” jelasnya dengan nada sedih.
Maka dari itu lanjut Marimin, masyarakat desa rersebut siap bayar berapa saja asalkan listrik PLN masuk desa dan segera menyala.Bahkan, banyak warganya yang merasa iri dengan desa lain di Kecamatan Bungaraya yang saat ini sudah menikmati aliran listrik PLN. Selain itu, ia sendiri juga pernah ditegur oleh masyarakatnya hanya gara-gara Dusun Medan Baru, Desa Jatibaru yang sudah dimasuki aliran listrik PLN dengan modal swadaya masyarakat, dengan biaya perkeluarga atau yang memasang 1300 KWH dikenakan RP.4.500.000.
“Yang jelas buat kami mahal tidak masalah yang penting PLN masuk, dari pada pakai dieasel sendiri yang sangat boros sekali,”ungkapnya.
Marimin berharap, kepada Pemda Siak agar bisa membantu memberikan solusi kepada desanya yang selama ini mengidamkan aliran listrik PLN. “Kalau tiang PLN ini tidak ada, mungkin kami dapat memakluminya, tapi kenyataannya tiang PLN berdiri kokoh di sini dan bahkan sudah dipasang kabel pokok yang terbuka diatas. Dan yang bikin kami tidak sabar lagi, PLN di Siak ditambah lagi mesinnya, tapi kok ya masih tetap saja seperti ini, bahkan watt pun katanya lebih 10 Mega dan baru terpakai 8 mega, aturan 2 mega sajaa disalurkan didesa ini lebih dari cukup. Kami warga disini berharap sekali agar pihak PLN segera memperhatikan kami disini agar tidak jadi penonton warga desa lain yang menikmati aliran listrik PLN,”tandasnya. (Syawal)