BERTUAHPOS, PEKANBARU – Data Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Riau menyebutkan bahwa pasca bencana kabut asap beberapa waktu lalu, sedikitnya 31.027 warga Riau terinfeksi penyakit pasca kabut asap. Dari ISPA, Pnumonia, asma, iritasi mata dan iritasi kulit.Â
Â
Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) merupakan penyakit pasca bencana tertinggi jumlah penderitanya. Menurut Wakil Komandan Posco Transisi Darurat dan Pemulihan, Saqlul Amri Selasa (3/9/113) mengatakan total jumlah pendeita ISPA Riau pasca kabut asap lalu per 1 September tercatat sebanyak 26.425 orang. Kedua adalah iritasi kulit dengan jumlah penderita sebanyak 1.402 orang.Â
Â
“Penyakit pasca bencana kabut asap terbanyak ketiga jumlah penderitanya adalah Penumonia (radang selaput paru-paru). Jumlahnya mencapai angka 1.216 orang. Kemudian penyakit iritasi mata dengan jumlah 1.020 orang dan penyakit asma dengan jumlah 964 orang,” terangnya.
Â
Ditanyakan jumlah tertinggi penderita penyakit pasca bencana kabut asap, Saqlul mengatakan bahwa Siak merupakan kabupaten tertinggi jumlah penderita penyakit pasca kabut asap. Jumlahnya mencapai 5.317 orang. Kedua adalah Dumai dengan jumlah penderita sebanyak 4.496 orang. Disusul oleh Bengkalis dengan jumlah sebanyak 4.266 orang, lalu Kampar dengan jumlah 3.685 orang dan Rohul sebanyak 3.595 orang.
Â
Kemudian Pekanbaru dengan jumlah 2.872 orang, Rohil sebanyak 2.459 orang, Kabupaten Kepulauan Meranti sebanyak 2.290 orang, Pelalawan sebanyak 1.843 orang, Kuansing sebanyak 155 orang, Inhil sebanyak 85 orang dan Inhu hanya 49 orang saja. Sedangkan Kuansing bebas penyakit pasca kabut asap dengan jumlah penderita 0.
Â
(riauterkini.com)