Hasil pantauan di lapangan pukul 08.07 WIB, kabut asap tebal menyelimuti Pekanbaru dan pengendara sepeda motor harus melambatkan laju kendaraannya. Matahari hanya terlihat bulat berwarna merah jingga.Â
dr Sri Melati spesialis paru-paru Fakultas Kedokteran Universitas Riau(UR) menyebutkan kondisi udara ini sudah berbahaya bagi kesehatan. “Jangan keluar rumah lebih dari dua jam,” ujarnya saat dialog bersama BEM UR Rabu (11/03/2014).
Alasan anggota tim Solusi Tuntas Bencana Asap (STBA) UR ini karena konsentrasi partikel yang dibawa asap meningkat berkali lipat. Seperti 10 Maret 2014 konsentrasi PM 10 berada 294 poin. Kualitas udara dinyatakan sehat jika PM-10 berada pada angka 0-50 Psi.
Ia menyebutkan partikel ini juga termasuk kumpulan PM yang berukuran 2,5 mikro meter di dalamnya. Jika terhirup bisa langsung mengendap di paru-paru dan dapat memicu kanker. “Jadi sangat berbahaya keluar rumah berjam jam, apa lagi tidak memakai masker,”tambahnya.
Untuk menghindari kabut asap dalam ruangan masyarakat juga dianjurkan menutup rapat ventilasi yang terbuka dengan jaring . “Kalau dulu, tiap pagi harus buka jendela supaya udara segar masuk. Tapi dengan kondisi seperti ini dianjurkan menutup seluruh jendela,” katanya. Dengan menghidupkan kipas angin sebagai penghalau asap yang masuk ke ruangan.
(riki)