BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru memperkirakan, potensi panas atau menurunnya intensitas curah hujan pada tahun ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.Â
Hal ini sangat berpengaruh terhadap potensi luasan karhutla di Provinsi Riau. Saat ini status siaga darurat penanganan Karhutla tingkat Provinsi Riau sudah ditetapkan, berlaku per hari ini 19 Februari hingga 31 Desember 2019.
Kasi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru, Marzuki menjelaskan, Riau merupakan daerah dengan tipe iklim equator. Wilayah yang memiliki distribusi hujan bulanan bimodial dengan dua puncak musim hujan maksimum dan hampir sepanjang tahun masuk dalam kriteria musim hujan.Â
Pola equatorial dicirikan oleh tipe curah hujan dengan bentuk bimodial (dua puncak hujan) yang biasanya terjadi sekitar bulan Maret dan Oktober atau pada saat terjadi ekinoks.
“Riau wilayah tipe iklim equatorial. Pada kondisi saat ini (Februari) normalnya mulai masuk musim kemarau pertama. Kemudian pada pertengahan Maret sampai April ada hujan. Mei sampai Oktober pertengahan, merupakan masa akhir musim kemarau,” jelasnya.
Dia menyebut, normal curah hujan jika dilihat dari kondisi wilayah di setiap kabupaten, potensi curah hujannya tidak sama. Misalnya wilayah Selatan dan sebagian Barat (Kuansing, Kampar, Rohul) masih ada hujan untuk saat ini. Sedangkan Riau bagian utara dan pesisir Timur (Rohil, Bengkalis, Dumai, Meranti) sudah hampir tidak ada potensi hujan atau intensitas curah hujannya menurun.
“Lalu saat kami perhatikan dinamika atmosfer per tanggal 11 Februari, pengaruh elnino kondisinya memang lemah hingga sedang. Artinya peluang untuk dipegaruhi elnino (kering) lebih besar. Riau berpotensi cukup kering. Namun untuk sementara ini hingga Juli nanti kondisnya tergolong netral,” sambungnya.
Marzuki menjelaskan jika merujuk dari hasil analisis data evaluasi, pada Februari 2019, 10 hari pertama di wilayah Riau terlihat memang lebih besar kering ketimbang hujan. Data hujan harian wilayah Riau di bagian Utara dan pesisir Timur cenderung pendek sekali. Artinya banyak wilayah di bagian itu yang tidak hujan.Â
“Hujan hanya di wilayah Riau bagian barat ke selatan. Hujan yang terjadipun intensitasnya ringan sampai sedang. atau tidak maksimum. Jadi daerah-daerah pesisir memang sangat berpotensi terjadi karhutla,” ungkap Marzuki. (bpc3)