BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Femmi, Seorang ibu rumah tangga berusia 35 tahun,  sekaligus karyawan di salah satu perusahaan BUMN berkata, “Saya sangat khawatir dengan gadget.”Â
Kepada bertuahpos.com, Femmi bercerita banyak bagaimana dia mendinding anaknya dari gadget. Dia sadar betul, perkembangan teknologi tidak bisa dibendung, apalagi untuk buah hati. Gadget begitu mahir beradaptasi dengan anak sehingga mereka cepat akrab. Jika sudah demikian, habislah semuanya. Itulah yang ditakutkan Femmi, sehingga dia mengambil sikap ketegasan, membatasi anaknya dengan Gadget.Â
“Dalam seminggu saya hanya beri dia waktu 1 jam, dan tidak lebih. Saya batasi dia hanya boleh menonton kartun tertentu di YouTube. Filmnya Baby Doll atau Playdoh. Selebihnya tidak saya beri dia ruang untuk main gadget,” ujarnya. Femmi punya anak 2. Usia anak paling bedar 3 tahun dan anak paling bungsu 21 bulan.Â
Ibu ‘zaman now’ selalu berperang dengan gadget. Mencuri perhatian anak, ketika dia sudah sibuk dengan gadget sangat sulit. Seringkali kewalahan karena lupa waktu. Untuk supaya anak mau makan saja harus diberi iming-iming gadget.
Inilah yang dirasakan Roza, seorang ibu rumah tangga di Sail, ketika mengurusi satu anaknya yang paling kecil. Roza punya anak 3. Anak pertamanya duduk di bangku SMA. Anak keduanya perempuan, duduk di bangku SMP, dan anak bungsunya juga perempuan, baru kelas 1 SD.
“Yang masih SD ini yang sulit. Kalau pulang sekolah bukan ibu yang dicarinya, tapi HP. Kalau tidak ketemu di atas meja TV, baru dia cari ibunya. Itu pun untuk tanya, dimana HP,” ujarnya sambil tertawa.Â
Kepada bertuahpos.com, Roza mengeluhkan soal gadget yang kini begitu akrab dengan anaknya. Anak bungsunya ini memang sudah kenal dengan gadget pada usia 4 tahun. Karena sering rewel saat dia mengurus rumah tangga, Roza memberikan beberapa tontonan YouTube yang dia putarkan melalui smartphonenya. Alhasil itu diakuianya menjadi ketergantungan.Â
“Memang berbeda dengan anak saya yang nomor 1 dan nomor 2. Mereka beru kenal HP setelah usia yang cukup besar. Itupun saya kewalahan mengingatkan mereka untuk belajar, apalagi yang kecil,” sambungnya.Â
Dan Roza sepakat, kalau Gadget telah membentuk pola anaknya. “Belakangan saya memang agak keras soal itu. Saya berikan batas waktu dan tidak seperti dulu. Lagi pula, tidak mungkin kita membutakan anak dengan teknologi,” kata dia.Â
Pada momentum Hari Ibu 22 Desember 2017, baik Femmi ataupun Roza setuju bahwa ibu di zaman now punya tugas yang jauh lebih berat. Menghadapi kondisi seperti ini, sebagai ibu yang bertanggung jawab terhadap anak juga perlu cerdas teknologi. Supaya bisa memilah agar anak tidak terlalu jauh hanyaut terlena dengan gadget. Karena itu akan mengubah pola pikir dan perilaku di masa pertumbuhannya.
“Ibu versus gadget memang tantangan masa kini,” kata Femmi.Â
“Saya tidak mau kalah dengan gadget, dan semuanya harus dikontrol,” kata Roza.Â
Bagaimana dengan Anda para ibu?
(bpc3)