BERTUAHPOS, PEKANBARU – Kebakaran hutan yang terjadi di Riau membawa akibat buruk kepada warga. Sejumlah pelajar di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, terserang asma bahkan beberapa di antaranya jatuh pingsan akibat menghirup udara bercampur asap.
Â
“Kita menerima laporan adanya siswa yang pingsan dan menderita asma yang kemudian dilarikan ke RS. Mengenai data persisnya lagi dicek,” kata Kepala Dinas Pendidikan Pelalawan MD Rizal, Kamis (29/8).
Â
Kabupaten Pelalawan merupakan daerah terbanyak ditemukannya titik panas (hotspot) yang diduga sebagai peristiwa kebakaran hutan atau lahan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memetakan, berdasarkan pendeteksian satelit pemantau cuaca dan panas bumi (NOAA 18) terdeteksi sedikitnya 37 titik panas di daratan Provinsi Riau.
Â
Terbanyak berada di Kabupaten Pelalawan yakni mencapai 11 titik, kemudian Kuantan Singingi terdapat tujuh titik panas. Kemudian titik panas yang diindikasi sebagai peristiwa kebakaran hutan atau lahan di riau juga terdeteksi oleh NOAA berada di Kabupaten Indragiri Hulu sebanyak tujuh titik, Kampar (6), Rokan Hilir (2), Indragiri Hilir (2), kemudian Rokan Hulu dan Siak masing-masing terdeteksi satu titik panas.
Â
Akibatnya, daerah ini dikepung kabut asap tebal hingga menganggu jarak pandang dan kesehatan manusia.
Â
“Sejauh ini beluh tahu berapa jumlah penderita asma akibat asap ini. Yang pingsan kabarnya ada beberapa,” kata MD Rizal, seperti dilansir Antara.
Â
Dengan kondisi bahaya ini, kata dia, pihaknya berinisiatif untuk meliburkan para pelajar dari aktivitas di sekolah. Dia mengatakan, libur mendadak akibat asap ini berlaku untuk sejumlah daerah terparah dilanda kabut asap, seperti Kecamatan Pangkalan Kerinci, Langgam, Pangkalan Kuras, Kecamatan Pelalawan dan Bunut.
Â
“Apakah situasi libur sekolah mendadak ini akan berlanjut, tentunya dilihat dulu kondisi besok,” katanya.
Â
(merdeka.com)