BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Ironis memang, ketika Pemerintah Provinsi Riau menggalakan gerakan hemat energi kepada masyarakat untuk matikan lampu, kantor pemerintah sendiri malah terang pada saat malam hari. “Kantor kalau tak kerja matikan lampunya,” kata Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman.
Hal seperti ini, harusnya disadari pemerintah sejak dulu, jika melintas di depan Kantor Gubernur Riau, pemandangan lampu yang megah pastinya sudah terlalu banyak menyedot aliran listrik dan harus dibayarkan setiap bulannya.
Pemandangan seperti itu, diakui Andi Rachman, juga acap kali dia lihat saat melintas di depan kantor Gubernur Riau pada saat malam hari. Pihak PLN tidak akan mungkin menurunkan tarif listri. “Kalau bisa malah naik terus,” ketusnya. Kalau kebiasaan seperti ini terus dilakukan, tidak akan singkron gerakan hemat energi yang digalakkan oleh pemerintah.
Di ruang-ruang dinas misalnya, entah karena lupa atau memang disegaja, sering kali terlihat masih ada cahaya lampu. Kalau dipergunakan untuk kepeluan pekerjaan tidak masalah, tapi jika hanya karena lupa matikan lampu, tentunya sangat disayangkan.
Tindakan tidak mencerminkan upaya hemat energi malah ditunjukan oleh pejabat atau pegawai pemerintah sendiri.
“Saya sering liat kalau malam kantor kantor dinas masih terang. Entah ada yang kerja atau tidak,” sambungnya.
Rencana penghematan energi sampai 20 persen dari biaya listrik. Diminta untuk direalisasikan oleh SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau. Untuk mewujudkan hal tersebut, Andi Rachman meminta kepala dinas untuk turun langsung melakukan pengawasan dan tidak hanya duduk dan percaya dengan bawahannya.
Penulis : Melba