BERTUAHPOS.COM, INHU – Festival Permainan Tradisional sempena Hari Anak Nasioal telah usai. Untuk kategori lomba tingkat Sekolah Dasar, Lomba layang-layang, juara 1 berhasil diraih SDN 008 Rengat.
Kemudian lomba congklak juara 1 SDN 003 Sungai Guntung dan lomba hadang Juara 1 SDN 017 Sungai Guntung.
Sedangkan untuk Tingkat SLTP, lomba layang-layang dijuarai oleh SMPN 1 Sungai Lala , kemudian lomba membuat gasing juara 1 SMPN 2 Rengat, dan lomba balap kaki tempurung juara 1 diraih oleh SMPN 3 Rengat.
Dan untuk tingkat SLTA, Lomba layang-layang  yang menjadi juara 1 SMAN 1 Pasir Penyu, kemudian lomba daur ulang mainan dari barang bekas juara 1 juga diraih oleh SMAN 1 Pasir Penyu dan lomba patok lele juara 1 diraih oleh SMAN 1 Rengat.
Kegiatan permainan ini adalah agenda peringatan Hari Anak Nasional yang diadakan di halaman kantor Camat Rengat Barat, Kamis, (11/9/2014). Dalam kesempatan itu, Pemkab menyerahkan hadiah kepada para pemenang lomba.
Sebelumnya kepala Kantor Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Ir Hj Isnidar mengatakan bahwa Festival Permainan tradisional ini dilaksanakan pada hari sabtu lalu dan bertempat di SDN 019 Kampung Dagang Kecamatan Rengat.
Festival Permainan Rakyat ini diikuti oleh 380 Peserta dari semua jenjang pendidikan mulai dari SD, SMP dan SMA se Kabupaten Indragiri Hulu.
Adapun perlombaan yang dipertandingkan adalah lomba layang-layang, lomba congklak, lomba hadang atau uing, lomba membuat gasing, lomba balap kaki tempurung, lomba daur ulang mainan dari barang bekas, dan lomba patok lele.
Salah satu siswa dari SMA 1 Pasir Penyu saat ditemui bertuahpos.com mengatakan bahwa saat ini permainan-permainan jaman dahulu perlu diperkenalkan lagi kepada generasi selanjutnya agar permainan tersebut tidak punah termakan zaman.
“Ya kalau bisa dipertahankan, dikenalkan lagi permainan jaman dulu. Padahal permainan jaman dulu lebih seru, tidak seperti sekarang semua serba gadget,” tandasnya.
Dirinya melanjutkan bahwa paling tidak dengan adanya permainan tradisional ini, bisa melatih kekompakan, kebersamaan dan kesatuan yang saat ini sulit ditemui terlebih di kota besar
“Memang jaman sudah berubah, tapi kan tidak perlu semuanya harus berubah. Maka dari itu marilah sama-sama kita aktifkan kembali permainan-permainan dulu yang saat ini sudah mulai dilupakan,” harapnya. (iqbal)
Â