BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU “Dinas Kesehatan Provinsi Riau mencatat hingga Minggu, 22 September 2019, 9.000 orang sudah terkena penyakit infeksi saluran pernapasan (ISPA) Dampak kabut asap karena kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Selain ISPA, terdapat juga penyakit yang muncul dan menyerang kesehatan Dampak kabut asap tanpa henti.
Rincian dari Dinas Kesehatan menunjukkan 9.377 orang sudah terkena ISPA, 158 orang terkena pneumonia, 751 orang terserang asma, 520 orang iritasi mata, dan 526 orang iritasi kulit.
Sementara itu, warga Pekanbaru menilai kabut asap yang terjadi di tahun 2019 ini jauh lebih parah dari tahun 2015. Sehingga warga bahkan tidak berani lagi memakai masker biasa.
Seperti yang dikatakan Ari, warga kubang, Pekanbaru. Menurut Ari, kabut asap tahun ini lebih pekat dan lebih lama.
Baca : Dalam 17 Hari Ada 24 Ribu Kasus Kunjungan Akibat ISPA
“ Jauh lebih parah tahun ini dari tahun 2015. Kabutnya lebih pekat, lebih parah. Lama juga, ujar Ari kepada bertuahpos.com
Ari mengaku tak berani keluar rumah hanya dengan masker operasi biasa. Dia mengaku sudah membeli masker yang diperuntukkan untuk menyaring racun.
Tak berani lagi memakai masker biasa. Harus pakai masker anti racun, asapnya berbahaya, tambah Ari.
Hal senada juga dikatakan Agung, warga Panam, Pekanbaru. Agung mengatakan, selain lebih pekat, kabut asap tahun ini juga lebih lama.
“ Seingat saya, yang tahun 2015 itu tak selama ini kabut asapnya. Begitu presiden turun, asapnya hilang. Tapi sekarang lama sekali, pungkas Agung. (mg1)