BERTUAHPOS.COM (BPC), BUKITTINGGI – Ratusan warga RT 03-04 RW 04 Banto Darano, Kelurahan Cimpago Guguak Bulek, Kecamatan Mandingin Koto Selayan (MKS), Kota Bukittinggi, Propinsi Sumatera Barat, dikejutkan dengan amukan angin puting beliung Sabtu (30/01/2016) sekitar Pukul 18.45 Wib senja.Â
Akibatnya sebanyak 15 rumah warga rusak diterjang angin puting beliung. Umumnya kerusakan dibagian atap rumah yang berterbangan dibawa angin. Bahkan satu rumah atapnya berterbangan seluruhnya, dan sebahagian lainnya hampir separoh atapnya hilang.
Â
Tidak hanya atap rumah berterbangan, dahsyatnya angin puting beliung juga mengangkat satu unit mobil sedan, kemudian menerbangan antena para bola warga hingga ketengah sawah yang berjarak sekitar 100 meter dari lokasi kejadian.Â
Memang tidak ada korban jiwa dalam peristiwa naas senja buta itu, tetapi kerugian materi yang dialami warga cukup banyak. Mengingat saat angin puting beliung menghantam, cuaca sedang hujan. Sehingga atap rumah warga yang berterbangan membuat air masuk dalam rumah dan membasahi perabotan rumah warga.Â
“Saat itu hujan kemudian angin kencang, lalu tiba-tiba datang angin berputar-putar dengan cepat menyapu dan menerbangkan atap-atap rumah warga. Ada sekitar 20 meter ketingian atap rumah warga diterbangkan angin,” sebut Ketua RW 04 Banto Darano, Joni D Reka Sutan Mantari, saat melakukan goro membersihkan sisa-sisa puting beliung malam itu.Â
Pondok milik Jen, paling parah terkena terjangan angin dahsyat itu. Dimana seluruh atap pondoknya berterbangan entah kemana. Sebahagian setelah dicari bertemu dan sebahagian lagi hilang dibawa angin. Kemudian juga rumah milik staf Kelurahan Cimpago Guguak Bulek, Helmi Wati Nura, ikut menjadi amukan angin puting beliung.Â
“Bermacam-macam, ada yang seluruhnya diterbangkan angin termasuk kayu-kayu penahan atap atau kunsen. Ada juga yang hanya 15 helai atap rumahnya berterbangan, tapi seluruhnya ada sekitar 15 rumah warga,” sebut Lurah Cimpago Guguak Bulek, Kharul Anwar sesaat setelah angin puting beliung memporak-porandakan pemukiman warga.Â
Dikatakan Lurah, untuk sementara Pemerintahan Kelurahan bersama-sama dengan RT dan RW serta warga dibantu BPBD melakukan gotong royong memasang kembali sebahagian atap warga yang masih ada. Namun, sebahagian yang tidak bisa dipasang karena hilang, maka harus dibentangkan terpal untuk antisipasi hujan.Â
“Malam ini juga kita akan pasang kembali atap warga yang masih tersisa. Kemudian yang tidak ada kita pasang terpal dari plastik, dan sebahagian memang ditemukan lagi atapnya. Karena kejadian cukup cepat, dan hari sudah malam jadi tidak terlihat kemana angin membawa atap-atap rumah warga. Dan memang sebahagian kita temukan di sawah,” jelasnya. (khatik)