BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Pengamat ekonomi Universitas Riau Isyandi, turut menanggapi perihal harga cabai di Pekanbaru yang sempat tembus diharga Rp 100.000/Kg.
Menurut dia, ada beberapa faktor penyebab kenapa harga cabai naik di Pekanbaru. Berikut ini pemaparan dari Isyandi.
“Menurut saya kenapa harga cabai itu naik karena, pertama, selama tiga tahun terakhir di Riau ini terjadi berbagai musibah, seperti kebakaran hutan, kabut asap dan banjir, sehingga lahan menjadi drastis turun,”
katanya kepada bertuahpos.com saat ditemui diruangannya Selasa (8/11/2016).
Kedua, lanjut pria yang juga Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi Universitas Riau (UNRI), dalam dua tahun terjadi, di Indonesia mengalami guncangan musim yang diakibatkan oleh El Nino.
“Sehingga akibatkannya, banyak yang salah prediksi dalam menanam dan salah prediksi dalam memanen. Makanya harga jadi naik,” lanjutnya
Untuk yang ketiga, tanaman cabai ini merupakan tamanan yang bersifat memerlukan tempat atau tekstur tanah yang berbeda. Dan karena adanya El Nino itu juga, menyebabkan lahan menyusut.
“Cabai ini butuh Ph tanah yang khusus, cara penanamannya juga. Kalau sampai salah cara menanam, tentu tidak akan bisa dapat hasilnya,” jelasnya.
Maka dari itu, sentra produksi jadi ikut mengalami penurunan. Dia menjelaskan, dalam teori ekonomi demand harus seimbang dengan permintaan.
“Kalau tidak seimbang, maka sekarang ini terjadi. Harganya naik kayaksekarang sampai Rp 100.000,” ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, harga cabai di Pekanbaru belakangan ini mencapai Rp 100.000/Kg. Meski pada hari ini cabai berangsur turun, harga cabai yang masih tinggi tetap menjadi keluhan oleh masyarakat.
Penulis: Iqbal
Â