BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Tahun 2016, Badan Urusan Logistik (Bulog) Divre Riau dan Kepulauan Riau (Kepri) menargetkan penyerapan beras lokal sebanyak 5000 ton. Jumlah ini tidak berbeda dengan tahun sebelumnya.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Bulog Divre Riau dan Kepri, Tommy Despalingga kepada kru bertuahpos.com. “Untuk target kita masih sama, penyerapan beras lokal diharapkan tercapai sebanyak 5000 ton,” katanya, Kamis (04/02/2016).
Tommy masih optimis akan target yang telah ditetapkan tersebut. Dikarenakan kendati baru bisa memenuhi 1 persen kebutuhan akan beras di Riau. Beberapa kabupaten berpotensi sebagai sentra padi, terutama untuk memenuhi kebutuhan Provinsi.
“Kalau daerah yang berpotensi itu, seperti Kabupaten Siak di Kecamatan Bunga Raya, Kampar, Indragiri Hilir (Inhil), dan Meranti juga berpotensi padi produksi lokal bisa kita serap,” sebutnya.
Hanya saja terkadang pihaknya kesulitan dalam memenuhi target beras lokal dikarenakan harga jual dari petani atau pengilingan lebih tinggi dari Harga Pokok Penjualan (HPP) yang ditetapkan pemerintah Rp 7.300 per kilogram (Kg). “Jadi kita juga kesulitan untuk membelinya kalau tidak sesuai dengan HPP,” kata Tommy.
Untuk penyerapan beras lokal tahun 2015 juga masih jauh dari yang diharapkan. Dari 5000 ton yang diincar, Bulog Riau Kepri hanya sanggup menyerap 1000 ton atau 20 persen dari target.
Disampaikan Tommy agar target penyerapan beras lokal bisa tercapai, pihaknya sudah menurunkan anggota untuk memantau di tiap-tiap penggilingan atau petani beras langsung. Jadi apabila harga jual gabah kering atau beras di pasaran rendah dari HPP, petani bisa langsung hubungi bulog untuk dibeli. Sehingga petani tidak banyak merugi.
Untuk stok beras Bulog Riau Kepri saat ini masih ada 25 ribu ton. Dengan perkiraan ketahanan pasokan hingga lima bulan ke depan. Ditambah dengan cadangan beras 11 ribu ton yang diimpor dari Vietnam dan Thailand.
Bulog juga memiliki sembilan titik pergudangan di sejumlah kabupaten/kota wilayah Riau dan Kepri. Antara lain Divre Riau dengan kapasitas 8000 ton, Kanlog Kampar 1000 ton, Sub Divre Tanjung Pinang 5000 ton, Sub Divre Dumai 14,500 ton, Kanlog Ranai – Natuna 2000 ton,Sub Divre Batam 4000 ton, sub divre Bengkalis 1.500 ton, Sub divre Tembilahan 1000 ton, dan sub Divre Rengat 1000 ton. (Riki)