BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Permasalah Imigran di Riau khususnya di Pekanbaru masih saja menimbulkan masalah. Pemko Pekanbaru sendiri sudah banyak menerima laporan tentang permasalahan imigran tersebut.
Â
Seperti dibeberkan Wakil Walikota Pekanbaru Ayat Cahyadi, dipertengahan 2014 masyarakat sudah banyak resah dengan hadirnya imigran di Kota Pekanbaru. Bahkan beberapa ormas Islam juga ada yang menemui langsung Walikota Pekanbaru untuk menyampaikan keluhan tersebut.
Â
“Memang masyarakat juga banyak yang merasa resah, terkait masalah isu sosial seperti ada yang jadi gigolo maupun pemahaman keagamaan yang mereka sebar,” jelas Ayat dalam rapat Senin (8/3/2015).
Â
Pada rapat muspida akhir tahun 2014 lalu, Walikota tegas menolak tambahan imigran. Namun pada Februari datang perwakilan UNHCR yang menemui pak wali dan minta pemko akomodatif. “Saya tidak tahu akomodatif seperti apa, kami memang meminta di zero kan di Pekanbaru ini. Karena memang banyak kita terima laporan mengenai permasalahan imigran ini,” pungkasnya.Â
Â
Salah satu solusi untuk mengontrol imigran ini, Wakil Walikota Pekanbaru Ayat Cahyadi menyarankan untuk Imigran di Pekanbaru dikumpulkan pada satu titik saja. Karena saat ini di Pekanbaru ada lima titik tempat tinggal para imigran.
Â
Saat ini para imigran ditempatkan di beberapa wisma di Pekanbaru, yakni Wisma Panel di Rumbai, Wisma Novi di Kampar, Wisma Satria di Jalan Tengku Cik Di Tiro, Wisma Coup di belakang Hotel Ratu Mayang Garden dan Rumah Detensi Imigran (Rudenim) Pekanbaru.
Â
Jika satu titik saja, mereka bisa diawasi, hingga para imigran tersebut di deportasi dari Riau. Sebelumnya, Komisi A DPRD Riau melakukan rapat dengar pendapat bersama instansi terkiat untuk membahas permasalahan imigran yang ada di Riau khususnya di Pekanbaru. (iqbal)