BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengaku bahwa pergerakan ekonomi Riau tahun 2015 jauh melenceng dari perkiraan. “Ekonomi Riau tahun ini berat untuk diandalkan,” katanya, Kamis (31/12/2015).
Sejak awal ada gejolak penurunan harga komuditi unggulan di Riau, pergerakan ekonomi sudah tidak stabil. Sementara harga komuditi unggulan, seperti awit, karet dan Migas ikut tergerus di harga terendah dalam perdagangan pasar global. Turunnya harga itu sangat terlihat di sektor Minyak dan Gas. (Baca: Pertumbuhan Ekonomi Riau 2015 Turun, Ini Perkiraan Ekonomi Riau 2016)
Kata Andi Rachman sejak awal harga yang diperhitungkan Pemerintah Provinsi Riau USD 105 perbarel. Namun ternyata di pasar global pergerakan harga, berkisar diharga USD 40 perbarelnya.
Bermacam strategi antisipasi terpaksa harus dilakukan oleh perusahaan yang bergerak memproduksi komuditi itu. Salah satu langkah yang harus mereka ambil adalah efisiensi untuk mempertahankan pemakaian, dan mengurangi waktu kerja.
Perusahaan-perusahaan tersebut juga harus berfikir keras untuk tidak melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) bagi karyawanya. Yakni dengan cara mengurangi kegiatan baru dan tidak ada ekspansi. Termasuk mengurangi kerjasama bisnis dengan pihak kontraktor. (Baca: 2016, Ketimpangan Pendapatan Masyarakat Beri Pengaruh Pada Ekonomi Riau)
“Setelah kami menganalisa, ternyata turunnya perekonomian Riau juga akan sangat mengkhawatirkan terhadap angka pekerja di Riau. Termasuk untuk perusahaan pengolahan perkebunan kelapa sawit,” katanya.
Akibatnya, Dana Bagi Hasil (DBH) Riau harus diangkas, bahkan hampir mencapai 50 persen dari jatah DBH sebelumnya, yakni hanya 4 triliun. Selain itu, Andi Rachman juga mengakui bahwa pendapatan asli daerah (PAD) Riau juga mengelami gangguan serius.
Dia berharap banyak dengan adanya paket kebijakan ekonomi yang digelontorkan Presiden Joko Widodo akan memberikan gairah baru dalam pertumbuhan ekonomi Riau untuk tahun 2016 kedepan. Dengan kata lain, upaya yang dilakukan pemerintah pusat akan membuat setimen fositif terhadap ergerakan ekonomi kedepannya. (Baca: Pemprov Riau Lakukan Penguatan Ekonomi)
Sementara Pemerintah Provinsi Riau sendiri, akan melakukan upaya realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) murni 2016 lebih cepat diawal tahun. Hal ini dulakukan untuk menjaga kestabilan pendapatan masyarakat yang bergantung pada aggaran pemerintah tersebut. Upaya ini dilakukan agar sektor rill bergerak. (Melba)