Felisia Y Kurniasari, putri seorang Katekis di Gereja Katolik Santa Maria Pekanbaru Riau memutuskan masuk Islam, Minggu, (29/05/2016). Felisia melakukan proses Ikrar Syahadat di Wisma Mualaf Bintaro yang dibimbing langsung oleh Sekjen Mualaf Centre Indonesia (MCI) Hanny Kristianto, dan disaksikan 3 mualaf wanita, yaitu Fitria Zuhdah, Vera dan Nanda Putri.
Dalam laman facebook pribadi, Hanny menceritakan bagaimana wanita kelahiran tahun 1990 dari Kota Tanjung Pinang, Riau ini bersyahadat secara resmi bersamanya. Berikut bunyi status di akun Facebook Hanny Kristianto:
“Bismillah,
Alhamdulillah, tidak ada yang bisa mencegah datangnya hidayah milik Allah meskipun berasal dari keluarga Katolik yang taat. Dibesarkan dan sekolah di lingkungan Katolik, selama 1 tahun tekadnya untuk mengenal Islam lebih dekat dan belajar Islam harus secara diam-diam.
Dengan tekad bulat, atas keinginannya sendiri dan permintaannya kepada kami, malam ini sebelum berangkat terbang subuh ini akhirnya saudari kita seorang pramugari bernama Felisia Y. Kurniasari (mantan Katolik) kelahiran tahun 90 dari kota Tanjung Pinang, Riau ini bersyahadat secara resmi bersama saya disaksikan dan ditemani oleh 3 mualaf akhwat: Fitria Zuhdah, Vera dan Nanda Putri di Wisma Mualaf, Bintaro.
Setelah bersyahadat saya bertanya apakah masih ada yang Felisia khawatirkan dan takutkan? Tidak ada koh, sekarang hati saya DAMAI dan BAHAGIA.. Saya siap apapun yang akan terjadi terjadilah karena Qadha’ dan Qadar Allah.. Ma syaa Allah.. Allahu Akbar !
Sore sebelum ikrar syahadat dengan berurai air mata di depan saya dan istri, Felisia menceritakan keinginannya menjalani ibadah puasa dibulan Ramadhan dengan tenang, juga kekhawatirannya ketakutannya selama ini belum berani bersyahadat karena penolakan terhadap Islam dari ayahnya (berinisial FW) yang Subhanallah ternyata seorang Katekis* di Gereja Katolik Santa Maria Pekanbaru Riau dan ibunya (berinisial FK) seorang petinggi di Yayasan Tunas Karya,†tulisnya dalam akun pribadi Hanny.
Selain itu, dalam akun facebooknya, Hanny juga menjelaskan pengertian dari katekis itu sendiri. “katekis adalah orang yang mendapat mandat dari Uskup sebagai pengganti misionaris dalam mengajar orang-orang bukan kristen (pemurtadan), sebagai pengajar guru agama Katolik terutama pada masa persiapan penerimaan sakramen Baptis (katekumenat), memberi katekese kepada para katekumen dan mereka yang sudah dibaptis, memimpin doa dalam kelompok (terutama pada liturgi dan hari Minggu ketika tidak ada imam), mengunjungi orang sakit dan mempimpin upacara penguburan, memberi pelatihan kepada katekis lainnya di pusat-pusat khusus bimbingan katekis relawan dalam tugas mereka, mengambil inisiatif-inisiatif pastoral dan mengorganisir tugas-tugas paroki dengan terstruktur dan sistematik,†jelasnya.
Felisia mengungkapkan meskipun sejak kecil dibesarkan dikeluarga Katolik yang taat, ketertarikanya terhadap Islam sangat tinggi. Selama 1 tahun terakhir tekadnya untuk mengenal Islam lebih dekat dan belajar Islam harus secara diam – diam dan sembunyi – sembunyi. Keputusan Felisian memluk Islam juga atas kemauanya sendiri, tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
“Kita doakan kita semua, khususnya mualaf dijaga dimudahkan dan ditolong Allah menjalani ujian fana ini, dibentuk menjadi muslim dan muslimah yang istiqomah dan kaffah, menjadi manusia yang lebih baik lagi bagi dirinya sendiri dan bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala agar di matikan dalam keadaan Husnul Khotimah.. in syaa Allah.. Aamin Amin ya mujibassailin,†Doa Hanny Kristianto.
Demikian bunyi laman Facebook Hanny Kristianto. Tidak ada yang bisa menghalangi tekad seseorang untuk menjadi mualaf. Karena Islam itu indah dan tidak sulit.
Penulis: Maulana