BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengakui bahwa Riau masuk salah salah satu daerah dengan kerusakan lingkungan yang cukup parah. Meski kondisi serupa juga banyak terjadi dibeberapa daerah lainnya di Indonesia.
Dalam kunjungannya ke Riau, kemarin, JK membenarkan bawah sejak lama ekploitasi berlebihan terhadap tanah gambut tidak mendapatkan kontroling tepat. Senggi para investor dan pengusaha kebablasan melakukan pengelolaan terhadap tanah gambut di Riau, untuk kepentingan bisnis.
“Efeknya, apa yang kita rasakan saat inilah. Terutama masalah kebakaran lahan di tanah gambut. Ini tidak hanya soal kepentingan Indonesia, tapi kepentingan dunia. Dan tetap orang Riau juga yang menderita,” sambungnya.
Dia menambahkan, persoalan kebakaran hutan dan lahan kini sudah menjadi bencana internasional. Ada banyak daerah-daerah di luar ngeri juga mengalami hal serupa. Hal ini cukup menggambarkan bahwa ekploitasi lahan gambut secara besar-besaran tidak hanya terjadi di tanah air.
Solusinya, penangan masalah Karhutla tidak bisa dilimpahkan pada satu elemen saja. Melainkan harus melibatkan semua lapisan sosial kemasyarakatan dengan menjalankannya fungsi masing-masing.
“Kalau pemerintah buat kebijakannya, masyarakat dan perusahaan harus taan dengan aturan, NGO melakukan monitoring, lembaga pendidikan dan lembaga sosial lainnya juga harus ikut soaliasilasi tentang bahaya membakar lahan. Jadi tidak bisa kerja sendiri-sendiri memang,” tambahnya.
JK ingin, masyarakat harus cepat menyadari bahwa gambut telah banyak memberikan kehidupan alamiah. Dengan sistem pengelolaan gambut yang tidak baik membuat kondisi lingkungan menjadi tidak ramah. Dan biaya yang besar akhirnya harus dikeluarkan untuk mengatasi hal tersebut.
Menurut JK, akibat dari Karhutla menimbulkan kondisi lingkungan yang buruk bagi kehidupan. Menjaga lingkungan adalah langkah penyelematan dini untuk generasi yang akan datang.
“Memang banyak daerah seperti Riau yang tragis akibat lingkungan yang rusak. Begitu banyak orang yang kaya karena alam Riau. Karena pengelolaan tidak baik banyak juga pemain yang diproses secara hukum. Mari kita kelola secara baik apa yang kita punya. Dan ini semua harus menjadi bahan evaluasi kita,” kata JK.
Penulis: Melba