Â
“Sebenarnya kita sudah sampaikan kepada teman-teman, kita kemarin untuk Mei ini ada sedikit pengaruh dari kondisi baik nasional, provinsi maupun kota, pengaruh ini tentunya berdampak kepada APBD kita,” katanya, Selasa (26/4/2016)
Â
Untuk itu, perlu dilakukannnya kegiatan yang sifatnya masih prioritas dan yang tidak. Pemko juga sudah banyak melakukan kajian dan tidak bisa juga membintangi satu kegiatan.
Â
“Maka dari itu, dari kajian tersebut mana yang sifatnya prioritas dan yang tidak. Ini berarti semua kegiatan harus dibedah dan ini tentunya memakan waktu. Tapi Alhamdullilah sekarang hampir clear,” jelas M Noer.
Â
Untuk kegiatan yang memang menjadi prioritas dan sifatnya rutinitas memang harus segera dijalankan. Selain itu, kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) harus ada kesepakatan untuk menjalankan programnya.
Â
“Kesepakatan tersebut juga harus dikordinasikan kepada Tim Anggaran Pendapatan Daerah (TAPD). Dan bulan depan boleh dikatakan mana yang dikerjakan mana yang tidak,” sambungnya.
Â
Untuk persentase kegiatan yang sudah dijalankan , M Noer tidak bisa memastikan hal tersebut. Karena menurutnya, persentase itu dilakukan secara merata dan kegiatan yang dijalankan juga ada yang saling berkaitan.
“Untuk dipersentasekan tidak bisa, karena persentase itu sifatnya merata. Maka dari itu, kegiatan yang sifatnya memang prioritas dan tidak bisa ditunda segera dijalankan,” tutupnya.
Â
“APBD Kota Pekanbaru tahun 2016 mengalami penurunan Rp 13 miliar lebih atau 0,43 persen dari APBD Perubahan tahun 2015,” kata Ida.
Secara umum APBD Kota Pekanbaru tahun anggaran 2016 berjumlah Rp.3.101.957.629.485 dengan rincian, pendapatan Rp.2.821.193.205.312 dan belanja Rp.3.075.707.629.485 yang terdiri dari belanja tidak langsung Rp.1.199.792.841.853 dan belanja langsung Rp.1.875.914.787.632. Mengalami defisit Rp.254.514.424.173.
Penulis: Iqbal