BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Pertumbuhan pasar maupun toko modern di Kota Pekanbaru terhitung mengembirakan. Namun jika Pemerintah Kota tak mengantisipasi pertumbuhannya, bakal berimbas lahirnya pasar-pasar kaget yang tergolong ‘liar’.
Â
Karena pasar kaget sering kali memunculkan masalah baru . Diantaranya menganggu ketertiban jalan dan menambah limbah atau sampah. Hal tersebut disampaikan pengamat perkotaan, Ir Mardianto Manan MT kepada
bertuahpos.com, Senin (01/09/2014).
Â
Ia mengatakan pemerintah Pekanbaru harusnya tidak hanya memperhatikan nasib pemilik modal semata. “Harus juga memperhatikan pasar tradisional. Jika pasar modern tidak diatur maka bisa menyebabkan tumbuhnya pasar-pasar kaget,” ujarnya.
Â
Lihat saja di beberapa titik yang hingga kini belum teratasi oleh satuan kerja terkait. Kenapa muncul (pasar kaget)? Karena mereka ini tidak terakomodir, tidak ada sarana dan prasarana.
Â
“Jika semua pasar tradisional dijadikan modern, bakal “meledaklah” pasar kaget, yang berisikan PKL (Pedagang Kaki Lima) yang berpindah-pindah. Akibatnya jalanan macet, begitulah terus,” sebutnya.Â
Â
Hal senada disebutkan Organisasi lingkungan Tapak dalam rilis media yang dikirimkan ke sejumlah media. Mereka menyebutkan bahwa kehadiran pusat belanja yakni mal, super market serta hotel-hotel besar di Kota Pekanbaru memiliki berdampak negatif.
Seperti limbah yang dihasilkan dari pembangunan Mal tersebut yang berakibat polusi tanah, udara, air dan akan menganggu kesehatan warga Kota Pekanbaru.
Kemacetan akibat ketidakteraturan dan kemampuan jalan yang ada di Kota Pekanbaru untuk menampung kendaraan yang setiap bulan bertambah jumlahnya.
Rencana Tata Ruang Hijau yang pernah dikampanyekan Walikota Pekanbaru menjadi pertanyaan. Tapak mendesak agar Pemko Pekanbaru menunda pengajuan Ranperda tentang tata kelola pasar tradisional dan pasar kaget di Kota Pekanbaru. (riki)
Â