BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Ikan Bakar Fauzi, rumah makan yang satu ini tidak hanya terkenal dengan ikan bakarnya. Meski sebagian besar masyarakat banyak mencicip ikan bakarnya yang terkenal, namun ayam bakar di Rumah Makan ini tidak kalah sedapnya.
Dengan penyajian dan menu pendukung lainnya yang amat sangat tradisional, membuat nuansa makan siang semakin berselera. Jika Anda melintas di Jalan Cut Nyak Dien, tepat di belakang Pustaka Wilayah Provinsi Riau, mampirlah ketempat ini.
Setelah duduk di meja persegi empat, semangkok gulai daun ubi, kuah kecap dan goreng cabe hijau, menjadi teman santapan ayam bakar ini. Sepotong ayam bagian dada warna coklat, ditaburi bawang goreng, sungguh menggugah selera.
Tekstur ayam yang dibakar tidak terlalu kering membuat bumbu kecap meresap sempurna hingga ke dalam daging. Ketika digigit, rasa manis dan sedikit asin dari daging lembut dada ayam begitu lezat tatkala menyentuh lidah.
“Lezatnya ayam bakar di Rumah Makan Ikan Bakar fauzi ini sudah terkenal dimana-mana,” ujar Arif, salah seorang pengunjung yang tengah menikmati sepiring nasi dan ayam bakar di tempat itu, Jumat Siang (16 /09 /2016). “Selain ikan bakar, ayamnya juga enak,” sambungnya.
Kuah santan dari gulai daun ubi juga sedikit berbeda dari gulai sayur biasanya. Tidak terlalu kental, namun bumbunya lebih terasa. Cocok bagi orang yang tengah menjaga kolesterol atau sedang dalam tahap pengontrolan lemak.
Cabe hijau goreng yang disajikan dalam mangkok besi, juga terlihat sangat menggugah. Genangan minyak dan ikan teri membuat rasa sambal itu sudah diujung lidah, tidak pedas, tapi tetap bikin ketagihan.
Melahap ayam bakar, dengan nasi putih campuran cabe hijau dan daun ubi gulai, semakin membuat suasana makan siang seperti di rumah sendiri. Lebih nikmat lagi dengan ditemani segelas es tah manis. Membuat tenggorakan terasa dingin dan penuh diperut. Cuaca tidak begitu panas, namun keringat tetap bercucur di kening.
“Menikmati ayam bakar ditempat ini memang enak disaat siang hari,” kata Fahmi, setelah menyudahi makan siangnya ditempat itu.
Penulis: Melba