BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Banyaknya persaingan cafe dan restoran di Kota Pekanbaru sepertinya perlahan tidak bisa dielakkan. Para pelaku bisnis ini diminta untuk terus berinovasi dan kreatif. Misalnya saja di Yogurth House Cafe. Omzet yang diperoleh tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya, apalagi pada saat bulan puasa.
“Kalau tahun lalu omzetnya meningkat 2 kali lipat. Tapi kalau tahun ini sepertinya biasa-biasa saja tidak ada yang meningkat,” ungkap Yani selaku Owner Yogurth House kepada kru Bertuahpos.com, Kamis (16/06/2016).
Untuk tahun ini saja misalnya, sejak awal-awal puasa tempat ini sepi bookingan. Dia juga tidak menapikkan bahwa hal itu terjadi karena banyaknya persaingan bisnis dan cafe di Pekanbaru.
Selain itu daya beli masyarakat terasa berkurang. Hal ini tidak menutup kemungkinan karena kondisi ekonomi mayarakat yang belum sepenuhnya membaik.
Menurut Yani, beberapa langkah strategi marketing sudah dilakukan. Seperti mengadakan paket berbuka puasa, atau promo menu.
“Promosiin lewat media sosial tetap kita lakukan. Dan adakan paket berbuka puasa seperti ini,” tambahnya.
Namun tetap saja langkah itu belum memberikan perkembangan signifikan terhadap usahanya.
“Rasanya daya beli masyarakat sudah berkurang sekarang. Tapi bisa jadi masih banyak yang belum tahu. Karena tempat kami kan memang agak terpencil,” ujarnya.
Menjamurnya bisnis cafe dan retaurant di Pekanbaru memang tidak bisa dipungkiri. Tingginya minat masyarakat akan kuliner seolah membuat para pebisnis ini yakin. Bahwa bebisnis makanan masih sangat menjanjikan.
Namun demikian, tetap saja para pelaku usaha ini harus terus mengembangakan inovasi, agar usaha mereka tetap dilirik masyarakat.
Suburnya cafe dan restoran di Kota Pekanbaru bisa dilihat hampir disetiap sudut kota. Meski demikian, pada investor baru masih bisa menyusun strategi untuk menjalankan usahannya.
Penulis: Dilla