BERTUAHSO.COM (BPC), PEKANBARU – Meski sektor unit usaha mikro kecil menengah atau UMKM di Riau kuat dalam menghadapi situasi krisis ekonomi, Bank Indonesia (BI) kawatir imbas anjlok rupiah akan membuat ekonomi lokal melemah.
Kepala BI Cabang Riau, Ismet Inono menjelaskan, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar harusnya menjadi berkah bagi pengusaha lokal yang bergerak dibidang ekspor dan impor. Dengan kata lain perputaran daya beli tetap stabil, sebab lebih dari 50 persen perekonomian Riau masih di gerakkan sektor UMKM.
Namun situasi itu ternyata tidak serta merta membuat para pengusaha ini tersenyum, sebab harga komoditi ekspor di Riau juga anjlok di pasaran. Hal inilah yang dikhawatirkan Ismet, menjadi penyebab terpuruknya ekonomi Riau.
“Ini akan sangat berdampak terhadap ekonomi lokal. Kalau komoditi sumber daya alam juga jatuh harganya di pasar global,” katanya.
Walau rupiah melemah terhadap dolar, jika harga komoditi ekspor kuat, situasi ini tidak terlalu buruk. Dia bahkan memprediksi akan terjadi penurunan secara bertahap.
Selain itu, Riau adalah salah satu daerah dengan tingkat konsumsi minyak fosil cukup tinggi. Tentunya harga minyak dunia yang kini juga anjlok, membuat tingkat konsumsi BBM meningkat. Akibatnya, suplai bahan baku dari sumber daya alam di Riau seperti komoditi sawit tidak terlalu diminati.
“Banyak fenomena yang harus diperhatikan. Tren menurun karena suplainya berlebih,” sambungnya.
Sementara bagi negara asing, ketergantungan terhadap minyak fosil tidak terlalu mendominasi. Misalnya Amerika yang kini sudah menggunakan energi alternatif dengan harga yang jauh lebih murah
“Kita harus cepat memperhatikan itu. Salah satunya merubah energi terbarukan. Uap gas dan matahari. Kita punya potensi disitu,” sambungnya. (Melba)