BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU-Syarat menjadi sebuah negara maju, Indonesia seharusnya memiliki dua persen lebih pengusaha dari total keseluruhan penduduk Indonesia sebanyak 252 juta jiwa lebih. Realitas yang terjadi di lapangan membuktikan bahwa jumlah penduduk yang menggeluti bidang usaha mencapai angka 20 persen lebih, atau berkisar diangka 57 juta lebih yang menggeluti bidang usaha.‬
‪”Artinya Indonesia sudah layak menjadi sebuah negara maju,” ungkap Budi Satria Isman, Ketua Yayasan Pro Indonesia kepada bertuahpos.com, usai menghadiri acara pembukaan Business Coach Training (BCT) di aula Bank Indonesia, Pekanbaru.‬
‪Namun sejauh ini tingginya pertumbuhan pengusaha di Indonesia masih belum bisa masuk dalam kategori negara maju. Tambah Budi, ternyata dari 57 juta lebih pengusaha tersebut 99 persennya adalah usaha mikro dan informal.
“Termasuklah pedaang kaki lima, pedagang sayur, yang keuntungannya hanya cukup untuk dirinya sendiri,” katanya.‬
‪Padahal dalam arti umum bukan pengusaha seperti ini yang dimaksud mampu menopang tingkat pertumbuhan usaha di Indonesia. Melainkan usaha yang harus dikembangkan mulai usaha kecil, menengah dan besar.
Jika pemerintah tak mampu mendorong usaha kecil dan menengah ke taraf yang lebih tinggi, maka perkembangan usahanya tetap berada di angka 1,65 persen.‬
‪”Kita berharap dengan upaya-upaya yang kita lakukan, bisa membantu pemerintah mencetak 5 persen saja perkembangan pengusaha di Indonesia ini, kecil, menengah, dan besar. Bukan mikro aja. Kalau mikro sudah banyak,” tambah Budi. (melba)